Berdiri di atas lahan seluas 219.000 meter persegi, bandara ini digadang-gadang menjadi pendongkrak ekonomi dan pariwisata Jogjakarta. Apalagi, bandara yang dibangun dengan anggaran fantastis senilai Rp11,3 triliun itu bisa menampung sekitar 20 juta pengunjung pertahunnya.
Masyarakat Jogja pantas bungah dengan keberadaan bandara itu. Sebagai daerah yang dikenal dengan kota pendidikan dengan seabrek destinasi wisata, warga Jogja pasti akan mendapat berkah dari pembangunan bandara tersebut. Kini, bule asing akan lebih mudah mendarat di kotanya, meskipun menumpang pesawat berukuran gedhe-gedhe.
Pasalnya, bandara dengan panjang lintasan mencapai 3.250 meter itu sangat layak didarati pesawat jumbo berjenis Airbus A380 dan Boeing 777 sekalipun. Pesawat-pesawat raksasa yang biasanya mendarat di bandara luar negeri itu dipastikan muat saat terbang atau mendarat di sana.
Saat peresmian tersebut, sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju turut hadir mendampingi Jokowi. Diantaranya Menteri Perhubungan, Menteri BUMN Erick, juga Menteri PUPR. Tentu saja, tuan rumah Jogja, Sri Sultan Hamengku Buwono X yang dan Bupati Kulonprogo.
Namun ada yang aneh dalam acara peresmian tersebut. Di tengah-tengah tamu undangan lain, datang seorang Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah. Tak tahu kenapa Ganjar datang ke tempat itu, apalagi usai acara, Ganjar dipanggil secara khusus oleh Jokowi dan ngobrol asyik sebelum RI-1 itu menaiki mobilnya.
Ternyata, tak hanya Jogja yang ketiban duren dengan adanya bandara baru Yogyakarta International Airport. Jawa Tengah sebagai provinsi tetangga, juga kebagian berkah dari proyek itu.
Pasalnya, bandara baru itu dibangun di Kulonprogo, yang berbatasan langsung dengan Purworejo, Jawa Tengah. Letaknya juga sangat strategis, untuk menyokong pengembangan destinasi wisata Borobudur, yang digadang-gadang menjadi Bali Baru di Indonesia.
Pantas saja Ganjar hadir dalam acara penting itu. Ia juga ingin menjadi melihat potensi bandara sebagai penunjang moda transportasi wisatawan masuk ke Jateng dan berwisata di kawasan Borobudur.
"Tentu sebagai orang yang cukup lama hidup di Jogjakarta, saya ikut senang. Sebagai Gubernur Jawa Tengah, saya merasa terbantu karena hubungan Jogja dan Jateng semakin akrab. Dan kami punya kepentingan untuk mengembangkan Borobudur," kata Ganjar ditemui saat menghadiri peresmian bandara Yogyakarta.
Ganjar layak bungah dengan beroperasinya Bandara Yogyakarta International Airport. Dengan begitu, akesbilitas wisatawan mancanegara akan semakin mudah untuk menghabiskan waktu liburannya di Borobudur, yang hanya berjarak sekitar 60 km dari bandara. Apalagi, jika mereka datang rombongan dengan pesawat besar, tidak perlu repot turun di Semarang atau Solo. Bisa langsung ke Yogyakarta.
Tak hanya itu, pelancong yang hendak ke Borobudur dipastikan lewat di daerah-daerah sekitar Borobudur. Seperti Purworejo, juga akan ketiban berkah dengan bandara itu. Turis asing tak menutup kemungkinan mampir ke Purworejo untuk membeli cideramata atau bahkan menginap saat berwisata ke candi peninggalan Dinasti Syailendra itu.