Mohon tunggu...
KOMENTAR
Diary

Mencintai dalam Diam

2 Juni 2024   21:51 Diperbarui: 2 Juni 2024   22:15 71 1
Sudah pasti ada di antara kita yang pernah merasakan "indahnya cinta". Tetapi perlu di ingat jangan sampai kita salah langkah dalam menanggapi kesucian cinta.

Ketika seorang  wanita muslimah  jatuh cinta, bukan harapan untuk bertemu yang mereka nantikan, tetapi yang ada hanyalah rasa ingin menjauh dari orang tersebut. Kenapa? Karena mereka gelisah akan hati yang mulai merindukan lelaki yang belum halal baginya.

Allah tidak pernah mengharamkan rasa cinta. Cinta adalah rasa yang sudah menjadi fitrah bagi setiap manusia. Namun, manusia diperintahkan untuk menjaga agar cinta itu tidak terjerumus kepada tindakan yang diharamkan oleh nya. Cinta haruslah menjadi medium untuk mendekatkan diri kepadaNya. Jadi cinta seperti mana yang mampu mendekatkan diri kita kepada Sang Pemberi Cinta ini? Cinta yang dimaksudkan itu adalah cinta dalam diam.

"Cinta dalam diam" menurut Islam adalah cara mencintai yang dirasakan paling tepat ketika diri belum mampu terikat dalam sebuah ikatan yang suci iaitu pernikahan. Jika kita belum mampu untuk mencintai dan dicintai dalam ikatan pernikahan maka cinta dalam diam merupakan jawapan atas segala kegelisahan hati. Bagaimana pula cara memperjuangkan cinta dalam diam?

Perbaiki Diri Adalah Cara Cinta Dalam Diam

Persoalan tidak akan selesai dengan hanya sekadar kita mengatakan, "ya Allah aku mencintainya keranaMu". Lantas, apakah yang menjadi bukti bahawa perasaan itu adalah cinta kerana Allah? Mungkin betul ia sebuah perjuangan. Setelah rasa yang bernama cinta itu hadir maka kita akan berusaha memperjuangkan rasa cinta itu. Cinta tidak semestinya memaksa diri untuk melupakan, tetapi cinta juga tidak semestinya boleh memiliki. Perasaan cinta haruslah dikawal agar rasa cinta itu dapat hadir dengan sewajarnya. Memperbaiki diri merupakan cara terbaik untuk mencintai dalam diam.

Berdoalah kepada Yang Maha Pemilik Cinta

"Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan supaya kamu mengetahui bahawa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepada-Nya"  (Imam Syafi'i)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun