Ini sudah pukul 20.00 WIB kami dengan rombongan lain telah siap di
basecamp untuk mendaki perbukitan terjal itu. Namun, sang kuda meringik seakan tak mau ditinggakan Sahara begitu saja. Semangatnya hanyalah menghirup udara segar, mencintai dan dicintai alam serta bersyukur atas karya ciptaan-Nya. Pos pertama, kedua, dan ketiga telah terlewati kami memutuskan untuk berhenti sejenak memanaskan air. Tubuhnya mulai menggigil kedinginan, wajahnya semakin pucat dengan langkah kaki mulai perlahan menyusuri jalan setapak ini.
KEMBALI KE ARTIKEL