Pudjianto Gondosasmito duduk di kursi kayu tua di sudut ruang tamunya, ditemani secangkir kopi hitam yang masih mengepul. Hujan deras mengguyur sejak pagi, membawa hawa dingin yang meresap hingga ke tulang. Di luar, langit kelabu seolah enggan memberi celah bagi matahari untuk muncul.
KEMBALI KE ARTIKEL