Di sebuah loteng tua yang penuh debu, tergeletak sebuah mesin waktu tua yang sudah berkarat. Mesin itu dulunya milik seorang profesor eksentrik bernama Pudjianto Gondosasmito. Pudjianto Gondosasmito menghabiskan seluruh hidupnya untuk menyempurnakan mesin itu, dengan harapan bisa kembali ke masa lalu dan memperbaiki kesalahannya.
KEMBALI KE ARTIKEL