Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan Pilihan

Parade Matros Menawan Saat Pertahanan Laut Rawan

14 September 2024   16:42 Diperbarui: 14 September 2024   16:48 135 25
Jejak perubahan pakaian matros

Sehari setelah pelaksanaan upacara Parade dan Defile HUT TNI 5 Oktober 2023 di kawasan Monas, seorang Perwira Pertama (pama) TNI AL yang bertugas sebagai Komandan Kompi Upacara mengunggah foto di status Whatsapp. Pama tersebut berpose bersama anggota Batalyon Upacara-1 yang menjadi bagian dari Brigade Upacara III TNI AL.

Pasukan Brigade Upacara III TNI AL terdiri dari Batalyon-1 mewakili Kotama Armada RI, Batalyon-2 mewakili Korps Marinir, dan Batalyon Upacara-3 mewakili Kotama Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil).

Saat itu Batalyon-1 tamtama pelaut TNI AL mengenakan pakaian seragam putih warna universal angkatan laut model "sailor collar," topi dop kelasi dan sepatu lars terbalut leg wraps. Sedang dua batalyon lainnya mengenakan pakaian dinas upacara (PDU) parade loreng marinir dan loreng TNI AL.

Sayang upaya saya untuk mendapatkan foto dokumentasi seragam unik tamtama TNI AL dari berbagai media tidak berhasil. Para tamtama TNI AL dengan pakaian khas pelaut itu oleh  generasi kakek nenek saya disebut dengan istilah matros.

Mengapa saya perlu mendokumentasikan tampilan para matros TNI AL? Pilihan fesyen militer untuk para tamtama TNI AL ini bagi saya mengandung makna penting. Terakhir kali pakaian dinas upacara seperti itu lengkap dikenakan para tamtama pelaut pada upacara HUT TNI di Surabaya tahun 2004. Bertindak sebagai inpektur upacara Presiden Megawati Sukarnoputri.

Pakaian seragam tersebut juga dikenakan pada upacara HUT TNI  2002 yang sederhana di Mabes TNI Cilangkap. Saya mengingatnya karena saya saat itu bertugas sebagai tim medis. Lebih dari dua dekade kemudian saya baru melihat pakaian yang sama dikenakan lengkap kembali.

Setahun kemudian, beruntung saya membaca media antaranews.com yang mewartakan upacara HUT TNI AL 10 September 2024 di jajaran Koarmada-2 Surabaya. Media antaranews.com mengunggah foto defile barisan Tamtama TNI AL pada upacara tersebut. Tampilan para tamtama tersebut tampak jelas dari tutup kepala sampai penutup kaki.

Ada tiga komponen khas PDU Tamtama Pelaut TNI AL yang tampak dari foto mereka saat melaksanakan defile. Kekhasan itu dimulai dari topi "Dop" kelasi kapal, kemeja dengan "sailor collar" dan sepatu yang dilengkapi leg wraps.

Ratu Victoria memopulerkan pakaian seragam matros

Sejak kapan pakaian seragam matros mulai dikenakan personel angkatan laut? Terdapat potret Pangeran Wales ketika berusia 5 tahun dilukis di atas kapal pesiar kerajaan pada tahun 1846. Untuk pangeran kecil calon Edward VII itu, Ibundanya Ratu Victoria, telah menyiapkan pakaian seragam tamtama angkatan laut kerajaan dengan ukuran untuk anak-anak (histoclo-com).

Sedang di Amerika kebanggaan karena kemenangan dalam pertempuran, membangkitkan motivasi dan upaya untuk membuat seragam pada tahun 1817. Baju seragam tersebut ditandai kerah memanjang yang dihiasi tiga baris garis putih. Kerah baju dipadu dengan syal hitam di bawah kerah yang diikat di dada (uniform-usnavy).

Di Indonesia setelan baju untuk tamtama pelaut TNI AL pun mengikuti model sailor collar. Namun sejak tahun 2021, topi dop matros tamtama TNI AL sebagai kelengkapan pakaian dinas upacara telah diubah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun