Menjelang petang di bangku sempit,
Kita membuka kenangan luas terbentang.
Mengaduk perjalanan panjang,
Manis, gurih, lumer dalam gelas es puter.
Tanpa mengingkari pahit getir kisah,
Yang menjadi ramuan penyembuh luka.
Menjelang petang di bangku sempit,
Meresapi nikmat es puter.
Paduan butir es keikhlasan, gula kasih sayang, garam ketekunan, santan maaf dan varian buah perhatian.
Diputar proses jatuh bangun pencobaan.
Menjelang petang di bangku sempit,
Mengungkit asa yang belum terwujud.
Menjemput harapan menjadi kenyataan,
Menyatakan syukur atas semua keadaan,
Mengadakan cita-cita bertumpu doa,
Mendoakan keselamatan di keabadian.
Mengabadikan bara cinta kita.