Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Setelah Sengketa Pemungut Suara

5 Mei 2024   04:20 Diperbarui: 6 Mei 2024   07:42 508 100
Telah usai gempita kontestasi.
Lebih dari sekedar evaluasi,
Perlu untuk kontemplasi.
Tentang praktik berdemokrasi.

Cara merayu pemilih didebat,
Para cendekia bersilang pendapat.
Karena kekuasaan sasaran syahwat,
Di mahkamah beradu kuat.

Keputusan mahkamah final mengikat,
Meski tidak bulat mufakat.
Rakyat mencermati di akhir debat,
Benarkah tuntas bermartabat.

Semula berseberangan beradu kuat.
Kalah kontestasi lalu merapat.
Aliansi baru sarana bergabung,
Agar tetap mendapat panggung.

Rakyat berdaulat dianggap teori.
Konon oligarki menguasai negeri.
Sistemik di pusat dan daerah,
Menularkan perilaku serakah.

Para pemilih seperti diperalat,
Lupa rakyat pun berakal sehat.
Jangan pikir rakyat bingung,
Tetap tahu mana pemimpin agungĀ 
(pw).


Pudji Widodo
Sidoarjo, 4/5/2024, (169/117).
Untuk Sidang Sengketa Pilpres Kompasiana.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun