Menurut pengamat politik Universitas Indonesia (UI), Agung Suprio, rekam jejak negatif pada era kekuasaan PDiP itu pula yang sulit untuk dihapuskan dari ingatan publik. PDIP juga merupakan partai yang kadernya menempati urutan teratas dengan jumlah kader yang tersangkut korupsi. Apa kita yakin Jokowi mampu mengendalikan kader-kader PDIP, sementara secara struktural Jokowi bukanlah kader yang berada di posisi "atas" dalam struktur organisasi PDIP. Apa berani Jokowi menentang Megawati, bahkan menentang Puan pun belum tentu Jokowi berani.
Di era Megawati pula, wilayah kedaulatan kita jatuh ke tangan Malaysia. Pada akhirnya rakyat yang menjadi korban. Sementara penguasa sibuk mementingkan kepentingan kelompoknya, sibuk memperkaya diri, sementara rakyatnya merana. Rekam jejak pemerintahan Megawati sejarah mencatatnya, JASMERAH, kalau kata Soekarno. Mungkin sebagian orang berusaha melakukan penyangkalan, tidak bisa menerima fakta atau memang tidak memahami era kepemimpinan Megawati. Biasa manusia berusaha menyangkal apabila tidak sesuai keinginannya, dan mencari pembenar, terutama mereka-meraka yang berjiwa sempit. Yang paling saya takutkan bukan soal aset, tetapi lepasnya wilayah NKRI. Karena itu yang pertama menjadi perhatian pihak asing.