Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar, Indonesia selalu menunjukkan dukungan pada Palestina, sejalan dengan prinsip-prinsip kemanusiaan yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Kebijakan ini adalah cerminan dari komitmen Indonesia untuk menjaga perdamaian dan keadilan internasional. Indonesia telah terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB sebanyak empat kali, yaitu pada periode 1973-1974, 1995-1996, 2007-2008, dan 2019-2020, memberikan kesempatan untuk mengekspresikan dukungan kepada Palestina dalam forum internasional.
Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Palestina: SBY dan Jokowi
Kebijakan Era SBY (2004-2009)
Pada masa pemerintahan SBY, kebijakan luar negeri Indonesia lebih aktif dan berorientasi ke luar (outward-looking). SBY mendorong soft power atau diplomasi lunak sebagai pendekatan utama dalam hubungan internasional, termasuk dengan mendukung Palestina melalui forum PBB. SBY sering menekankan pentingnya "seribu teman, nol musuh" untuk meningkatkan citra Indonesia sebagai negara yang damai.
Kebijakan Era Jokowi (2014-2019)
Di bawah kepemimpinan Jokowi, kebijakan luar negeri Indonesia lebih fokus pada isu domestik dan berorientasi ke dalam (inward-looking). Meskipun demikian, Indonesia tetap konsisten mendukung Palestina di tingkat internasional, dengan Jokowi lebih mengutamakan prinsip diplomasi selektif yang lebih pragmatis. Diplomasi ini menempatkan Indonesia sebagai negara middle power yang terlibat dalam isu internasional sesuai kepentingan nasional.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Luar Negeri Indonesia
1.Faktor Internal:
*Nilai Konstitusi: Mandat UUD 1945 yang menekankan pada perdamaian dan keadilan internasional.
*Opini Publik: Dukungan publik terhadap Palestina tetap tinggi dan menjadi faktor penting dalam menentukan kebijakan luar negeri.
*Identitas Nasional: Indonesia dikenal sebagai negara Muslim terbesar yang berkomitmen pada toleransi dan pluralisme.
2.Faktor Eksternal:
*Agresi Israel: Eskalasi konflik antara Israel dan Palestina sering memicu tanggapan dari Indonesia.
*Dukungan Amerika Serikat untuk Israel: Sebagai anggota tetap Dewan Keamanan, dukungan AS untuk Israel menjadi tantangan bagi kebijakan pro-Palestina Indonesia.