Total saham GOTO milik TLKM sebanyak 237,2 juta lot. Pada LK keuangan tahun 2021, TLKM mengakui harga GOTO = Rp. 375, itu sebanya TLKM mengaku untung sebesar Rp. 2,49 triliun.
Periode q1-2022, harga GOTO diakui turun menjadi Rp. 338, akibatnya TLKM harus mengakui rugi sebesar (375-338) X 237,2 juta lot = Rp. 877,7 miliar. Akibatnya untung TLKM turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021, yaitu dari laba bersih sebesar Rp. 8,39 triliun turun menjadi Rp. 7,86 triliun, atau turun sebanyak Rp. 531 miliar. Dengan demikian dapat disimpulkan GOTO adalah penyebab utama laba TLKM turun.
Seandainya TLKM menerbitkan laporan keuangan per hari ini, tanggal 14 Mei 2022, maka atas investasi saham pada GOTO, TLKM akan Kembali mengakui rugi = (338-194) X 237,2 juta lot = Rp. 3,41 triliun.
Jadi kalau ditotal kerugian atas investasi saham GOTO, sampai dengan hari ini sebesar = 877,7 miliar + 3,41 triliun = Rp. 4,29 triliun.
Apalagi jika harga saham GOTO, misalnya menjadi GOCAP, maka rugi saham TLKM akan membengkak menjadi = Rp. 7,7 triliun. Maka total estimasi laba bersih TLKM tahun 2022, mungkin sekitar = Rp. 25 triliun, terjun bebas dibandingkan tahun lalu yang mencapai = Rp. 33,95 triliun.
Apakah pemilik saham TLKM akan semakin happy membeli harga saham TLKM yang akan semakin terdiskon, atau ikut-ikutan membuat postingan BUNDIR, seperti pembeli saham GOTO. Mungkin itu yang membedakan antara pemegang saham TLKM dengan pemegang saham GOTO.
Demikian semoga dapat diambil hikmahnya, tetap pesimis jangan optimis.