Mohon tunggu...
KOMENTAR
Nature

Catatan Moro Krembangan 1

30 November 2011   03:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:01 148 0
[caption id="attachment_145616" align="aligncenter" width="300" caption="Asap Mengepul tiap waktu dan tiap saat dihisap warga"][/caption]

SEPUTAR PABRIK ASPAL DAN PERMASALAHANNYA TERHADAP WARGA MORO KREMBANGAN, KECAMATAN KREMBANGAN KOTA SURABAYA

I.Realita Asap Pabrik Aspal

di Moro Krembangan

A. Bukti 42 Warga Terjangkit ISPA

Mulai tahun 2006 keberadaan pabrik aspal, PT Sumitama Intinusa sudah meresahkan warga RW 08 Moro Krembangan, Kecamatan Krembangan kota Surabaya. Pasalnya, warga yang bermukim diwilayah tersebut, terganggu oleh asap pabrik yang keluar dari cerobong. Asap aspal yang juga juga sumber penyakit itu manyerang 42 warga. Tua, muda dan kecil terserang ISPA (infeksi saluran pernafasan atas).

Melihat sudah ada korban, warga melakukan tuntutan supaya pabrik tersebut ditutup. Ternyata tidak ada tanggapan dari pihak pabrik. Warga terus bergejolak menuntut pabrik segera ditutup. Upaya mediasi pun dilakukan oleh Muspika Krembangan. Mediasi sempat berjalan alot. Baru kemudian diakhir tahun 2006, pabrik berhenti beroperasi.

Masuk tahun 2007 manajeman pabrik mendatangi pengurus kampung, RW dan RT. Anehnya kedatangan pihak pabrik ke pengurus kampung, meminta tanda-tangan yang menyatakan pengurus kampung tidak keberatan atas keberadaan PT.Sumitama Intinusa. Huh…! Ternyata pabrik membuat akal-akalan, menipu para pengurus kampung. Membuat draft perijinan sebagai gudang yang perlu ditanda-tangani ketua RW. Dus, kenyataannya dibalik semua itu pabrik beroperasi kembali.

Sikap mengelabui pihak pabrik ini dilawan oleh warga ketika cerobong asap mengepul. Bau menyengat tidak bisa dihindari. Lingkungan pengap menyelimuti kampung Moro Krembangan. Warga resah dan ketua RW 08 Imam Arifin, kala itu, yang menjadi tumpuan aspirasi warga. Kembali didatangi warga melaporkan bahwa pabrik aspal beroperasi. Namun ketika hal ini ditanyakan ke manajeman, alasan pihak manajemen, pabrik tidak beroperasi melainkan uji coba. Aneh…gila…!

Sepanjang kurun tahun 2007 pabrik aspal ini selalu menyepelekan warga. Ketika situasi warga dalam kondisi tenang dengan aktivitas masing-masing, pabrik beroperasi. Begitu warga bergejolak, pabrik menghentikan operasinya.

Baru tahun 2008 warga benar-benar serius dalam tuntutannya. Seluruh perangkat kampung yang terdiri RT 1, 2, 3 dan 4 dan warga kompak, membangun solidaritas bersama. Yang dipimpin langsung ketua RW 08 Fakih (sekarang, setelah Imam Arifin), berupaya keras supaya pabrik ditutup total. Angin segar pun bertiup, pabrik ditutup. Setelah warga menemui angggota DPRD kota Surabaya dari komisi C, Armudji, pada tanggal 18 Juni 2008.

Dalam pertemuan tersebut menghasilkan keputusan, mulai hari Kamis, 19 Juni 2008. Pabrik aspal PT. Sumitama Intinusa tidak boleh beroperasi atau memproduksi aspal. Tugas penutupan dijalankan oleh camat Moro Krembangan Sumarno dan Lurah Moro Krembangan Riyadi, kala itu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun