Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Tetty Terima Penghargaan Jokowi

16 Desember 2014   22:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:11 96 0
Upaya keras Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu, SE untuk membawa Kabupaten Minsel bersinar di tingkat Nasional akhirnya terwujud sudah. Pasalnya, Sabtu (29/11) Tetty sapaan akrab Bupati Minsel menerima penghargaan Peringkat Pertama Lomba Penanaman Satu Miliar Pohon Tingkat Nasional, pada acara Hari Menanam Pohon Nasional (HMPN) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) 2014 di Desa Tempursari, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Trophy dan Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Presiden RI Ir. Joko Widodo kepada Paruntu sebagai pemenang peringkat pertama bersama Kabupaten Deli Serdang dan kabupaten Cilacap untuk kategori kabupaten. Sedangkan kategori Kota disandang langsung oleh Wali Kota Lhokseumawe, Kota Jakarta Timur, dan kota Tangerang Selatan. Lain halnya dengan lomba Wana Lestari 2014, disandang oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai pemenang dalam lomba bergengsi ini.

Sedangkan untuk tingkat Provinsi, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menduduki peringkat pertama Lomba Penanaman Satu Miliar Pohon Tingkat Nasional 2013. Pemenang kedua juga kategori gubernur diraih Gatot Pujo Nugroho (Sumatera Utara) dan Muhammad Ridho Ficardo (Lampung).

Dalam sambutan, Presiden Jokowi menegaskan agar Program Penanaman Satu Miliar Pohon benar-benar dilaksanakan secara efektif. “Jangan sampai cuma seremonial. Kalau menanam sejuta pohon katakan sejuta. Bila cuma 10 ribu ya katakan 10 ribu. Jadi tidak penting upacaranya. Seharusnya, kalau sekarang hadir dua ribu orang ya langsung buat lubang dan tanam sejumlah warga yang hadir,” papar Jokowi didepan ribuan warga dan pecinta lingkungan hidup.

Dia juga mengingatkan urgensi pemaksimalan program penghijauan, Menurut Jokowi semua waduk di Indonesia sekarang mengalami pendangkalan akut. Waduk Gajah Mungkur di Jawa Tengah, misalnya, mendapat guyuran endapan enam juta meter kubik per tahun. Bagi Jokowi proses pendangkalan waduk akan terus terjadi sepanjang hutan di hulu sungai kritis.

“Tentu sayang sekali mengeluarkan ratusan miliar setiap tahun untuk pengerukan waduk. Lebih baik anggarannya kita pakai untuk penanaman pohon. Harus lebih gencar agar dalam beberapa tahun lahan kritis kita dapat dihijaukan,” tambah Presiden.

Sementara itu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dalam sambutanya mengungkapkan jumlah lahan kritis Indonesia mencapai 30 juta hektar pada 2006. Berkat program penanaman pohon secara simultan setiap tahun, lahan kritis kini berkurang menjadi 24 juta hektare.  Usai menerima penghargaan Jokowi dan rombongan melakukan penanaman pohon didampingi oleh Ibu Negara. (AVS)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun