Pola kerusuhan mirip dengan pola yang sudah saya tulis di Money Politik & sembako Politik.
Membentuk sekelompok orang mengatas-namakan relawan Jokowi-JK menggunakan atribut No. 2 seperti kemeja kotak-kotak dan kaos bergambar Jokowi-JK. Ini sudah terjadi bisa dilihat di Relawan Jokowi Palsu Bermunculan dan Takut Kalah, Sabotase dan Penyusupan Dijalankan.
Mereka akan bergerak ke KPU tanggal 22 Juli bertepatan dengan pengumuman resmi Presiden dan Wakil Presiden yang menang dalam Pilpres. Karena tahu Prabowo-Hatta akan kalah maka sebelum pengumuman mereka akan memprovokasi pendukung dan relawan Prabowo dan Hatta sehingga terjadi bentrokan. di desain pertemuan dua kelompok ini di beberapa titik bukan hanya di KPU. titik-titik pertemuan akan dibuat acak untuk membingungkan pihak keamanan. Tujuannya jelas menggagalkan pengumuman Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
Salah besar kalau keamanan di titik beratkan di KPU. Keamanan harus di sebarkan di seluruh Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek) kalau perlu di setiap ibukota propinsi. Hati-hati polisi dan tentara palsu yang sengaja mencederai rakyat, supaya rakyat marah dan menyerang polisi dan tentara. Personil pengamanan disiapkan atribut khusus yang dipasang pada tanggal 22 Juli untuk membedakan yang asli dan palsu. Akan banyak pola-pola lain membuat kerusuhan. Intelejen negara dan kepolisian harus benar-benar mendeteksi ancaman kerusuhan. Itu juga dengan berharap intelejen dan kepolisian tidak bermain api disitu.
Mudah-mudahan itu semua hanya ilusi saja. Tetapi sebaiknya semua menjaga diri dan sesuai anjuran Jokowi dan Timsesnya, Jangan keluar rumah dan kantor di jam-jam sebelum KPU mengumumkan hasil pilpres. Jangan menggunakan kemeja kotak-kotak dan kaos bergambar Jokowi-JK tanggal 22 Juli. Berdoalah semoga semuanya lancar dan damai.
