1. Uang Muka:
  Perlu dipastikan apakah Anda memiliki cukup dana untuk uang muka. Biasanya, bank mensyaratkan uang muka sekitar 20% dari nilai properti.
2. Angsuran Bulanan yang Terjangkau:
  Sebagai aturan umum, angsuran bulanan KPR sebaiknya tidak melebihi 30% dari total pendapatan bulanan. Oleh karena itu, perlu dihitung apakah angsuran KPR dapat terjangkau dengan gaji sebesar 3 juta.
3. Biaya Hidup Lainnya:
  Selain angsuran KPR, perlu dihitung juga biaya hidup lainnya seperti listrik, air, makanan, dan transportasi. Pastikan bahwa setelah membayar KPR, Anda masih memiliki cukup dana untuk kebutuhan hidup lainnya.
4. Pertimbangkan Suku Bunga dan Tenor:
  Perhatikan suku bunga yang ditawarkan dan tenor KPR. Suku bunga yang rendah dan tenor yang panjang dapat membantu mengurangi beban pembayaran bulanan, tetapi juga dapat meningkatkan jumlah pembayaran total dalam jangka panjang.
5. Evaluasi Kondisi Keuangan Masa Depan:
  Pertimbangkan perkembangan karir dan kenaikan gaji di masa depan. Jika ada harapan untuk peningkatan pendapatan, ini bisa menjadi faktor yang mendukung pengambilan KPR.
6. Kondisi Ekonomi:
  Pertimbangkan kondisi ekonomi saat ini dan potensi perubahan di masa depan. Kondisi ekonomi yang tidak stabil dapat mempengaruhi keamanan finansial dan stabilitas pekerjaan.
7. Alternatif Pilihan Pembiayaan:
  Pertimbangkan alternatif pembiayaan atau program-program bantuan perumahan yang mungkin tersedia, terutama jika gaji sebesar 3 juta tidak mendukung KPR konvensional.
Penting untuk diingat bahwa membeli rumah melalui KPR adalah keputusan finansial besar, dan keberhasilannya tergantung pada kesiapan finansial dan perencanaan yang matang. Sebaiknya, sebelum mengambil KPR, konsultasikan rencana Anda dengan ahli keuangan atau penasihat keuangan untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan situasi dan tujuan keuangan Anda. (projeksyariah.id)
