Skandal perbankan selalu dekat dengan korupsi. Lazimnya pula, keduanya lekat dengan politisi dan kawanan ‘elit’ penguasa. Membongkar hal seperti ini jelas tak mudah, apalagi bila lingkungan penguasa masih diwarnai kroni-isme. Juga ketika situasi ‘perang’ dan kontak senjata masih melanda. Butuh nyali dan ‘backing’ besar karena bisa jadi nyawa taruhannya.
Situasi seperti itu mungkin yang kini dihadapi oleh Abdul Qadir Fitrat, gubernur bank sentral Afganistan.
Sang gubernur terpaksa ‘melarikan diri’ dari Kabul, ibu kota Afghanistan, dan kini bersembunyi di Viginia utara, Amerika Serikat. Bersamaan dengan pelariannya,