Pilihan suatu sudut pandang (angle) akan sangat menentukan gambaran, persepsi ataupun opini yang ingin disampaikan. Dalam dunia photografi, faktor pilihan sudut pandang merupakan komponen penting bagi seorang photografer. Namun demikian, faktor tersebut sebenarnya berlaku pula untuk profesi lain. Katakanlah bagi pengamat atau analis berbagai bidang, termasuk jurnalis tentunya. Mereka juga sangat memperhatikan aspek sudut pandang ini dalam menghasilkan analisa atau berita.
Dalam dunia photografi, kemampuan untuk memilih angle bidikan yang pas akan sangat menentukan kualitas hasil jepretan. Tentu, masih ada faktor lain yang turut menentukan seperti kemampuan untuk mengenali karakter cahaya, pengaturan sudut pencahayaan, pengaturan komposisi dan kemampuan mengenali sebuah momen. Begitulah kira-kira pelajaran yang saya petik secara tidak langsung dari para pakar photografi. Beberapa diantara pakar photografi tersebut juga aktif menulis di media ini, misalnya Kristupa Saragih, Valens Riyadi ataupun Janu Dewandaru. Selain itu, kiat-kiat memotret juga dapat diperoleh dari Arbain Rambey yang sering mengulas masalah fotografi di harian Kompas.
Demi memperoleh angle yang diinginkan, seorang photografer terkadang harus bersusah payah dan seringkali menggelikan melihat tingkahnya. Untuk memperoleh angle yang menarik, ada yang harus masuk parit, naik jembatan penyeberangan, memanjat pagar atau pohon bahkan ada yang ikut naik tangga mobil pemadam kebakaran. Tak jarang, gaya photogafer ini sendiri merupakan obyek photo yang menarik. Gayanya tak kalah dengan obyek atau model sehingga dia yang justru jadi pusat perhatian melebihi obyek yang akan dijepret.