Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Peluang Usaha Sate Lilit Ikan Kuliner Khas Bali di Tengah Pandemi Covid-19

1 Desember 2020   23:27 Diperbarui: 1 Desember 2020   23:29 847 0

Sate merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang digemari oleh penduduk lokal maupun mancanegara. Berbeda dengan sate pada umumnya, bentuk tusukan sate lilit tidak meruncing melainkan berbentuk pipih. Sate lilit merupakan makanan tradisional khas Bali yang terbuat dari fillet daging ikan laut yang dicincang kemudian ditusuk dengan batang serai (Karisna. 2013). Sate lilit diolah dengan cara dibakar, teksturnya halus dengan ditambah cita rasa dari rempah-rempah khas Bali. Biasanya sate lilit terbuat dari ikan tenggiri, ikan tuna, dan ikan marlin yang merupakan komoditas utama hasil perikanan tangkap di perairan Bali.

Tingginya jumlah penggemar sate lilit menjadikan peluang dari usaha sate lilit semakin laris di pasaran, dikarenakan tampilannya yang unik dan rasanya yang khas dengan rempah-rempah.  Terutama di masa pandemic covid-19, peluang berwirausaha khususnya bagi para UMKM sangat terbuka, ditambah dengan dukungan pemerintah melalui beberapa kebijakan yang mempermudah para pelaku UMKM untuk tetap menjalankan usahanya di tengah pandemic covid-19 dengan memastikan bahwa UMKM mendapat pemihakan, kepastian, kesempatan, perlindungan, dan dukungan berusaha seluas mungkin. Saat ini bidang UMKM ditangani khusus oleh pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UMKM serta beberapa kementerian lainnya. Kementerian Kelautan dan Perikanan adalah salah satu kementerian yang.mendukung UMKM di masa pandemic dengan salah satu programnya yaitu Gemarikan (Gemar Makan Ikan). Imunitas yang baik sangat dibutuhkan dalam menghadapi virus covid-19, salah satunya dengan menjaga pola makan yang baik. Mengkonsumsi ikan yang kaya akan protein dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh, oleh karena itu peluang usaha terhadap produk perikanan sangatlah menjanjikan.

Peluang usaha sate lilit dapat diambil oleh siapapun yang ingin menggelutinya. Proses pembuatan sate lilit cukup mudah serta modal yang dibutuhkan pun relative kecil sekitar Rp7.000.000,- sampai Rp8.000.000,-. Harga sate lilit ikan yang dijual di pasaran sangat bervariatif mulai dari Rp10.000,- hingga Rp80.000,- tergantung dari jenis ikan dan porsi yang disajikan. Keuntungan yang dihasilkan perbulan kisaran Rp2.000.000,- hingga Rp3.000.000,-. Konsumen sate lilit ikan, biasanya telah berusia 15 tahun keatas dan berprofesi sebagai karyawan dan pensiunan dengan penghasilan diatas Rp2.000.000,- per bulan. Adapun faktor yang mempengaruhi pembelian sate lilit antara lain kualitas produk, pengalaman pembelian dan pelayanan, promosi dan lokasi.

Saat ini produk sate lilit ikan masih terlihat jarang di pasaran luar pulau Bali, hal tersebut dikarenakan kendala pendistribusian, pengrajin sate lilit hanya menjajakannya di sekitar rumah mereka, selain itu kurangnya informasi teknologi di kalangan pengrajin sate lilit menyebabkan terbatasnya strategi promosi yang dilakukan (Karisna. 2013). Hal ini dapat menjadi peluang bagi siapa saja yang ingin mencoba menggeluti usaha tersebut di luar Pulau Bali, dikarenakan masih kurangnya produk tersebut di pasaran luar Pulau Bali sedangkan peminat sate lilit terlihat cukup menjajikan.

Inovasi produk dan kemasan juga dibutuhkan untuk meningkatkan penjualan produk. Pada umumnya, produk sate lilit dijual langsung di rumah makan sekitaran Bali. Sate lilit disajikan dengan cara dibakar dan ditambahkan sambal matah sebagai pelengkap. Dewasa ini, banyak orang yang menginginkan makanan yang praktis untuk dimasak di rumah, sehingga produk sate lilit ikan dalam bentuk frozen food dapat menjadi pilihan yang menjanjikan untuk berwirausaha. Kemasan yang digunakan berupa kemasan vakum untuk memperpanjang masa simpan produk. Selain itu varian topping tambahan seperti penambahan mozzarella, dan variasi sambal juga dapat dilakukan untuk menarik pembeli.

Teknologi adalah salah satu faktor eksternal yang paling kuat dalam mempengaruhi kegiatan pemasaran (Karisna. 2013). Kegiatan pemasaran, seperti promosi dapat dilakukan pada social media. Pada masa-masa awal penjualan, penjual dapat mengandalkan strategi person to person, dimana penjual dapat mempromosikan barang yang mereka jual dengan memberikan sample produk ke orang-orang terdekat, kemudian mempromosikan produk tersebut melalui media social seperti instagram, twitter, facebook serta pembuatan web. Pemberian insentif terhadap terhadap rekomendasi dan testimoni konsumen, hal ini tidak selalu dapat berupa uang, bisa dapat pemberian potongan harga dan hadiah produk. Selain itu menjalin hubungan yang baik dengan konsumen juga merupakan faktor keberhasilan dalam pemasaran sate lilit ikan di masa pandemic covid-19.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun