Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Dua Aliran Terbesar dan Tertua Filsafat Manusia dalam Konsep Esensi Manusia

27 Maret 2014   04:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:25 402 0
Dua aliran terbesar dan tertua filsafat manusia dalam konsep esensi manusia
Terdapat beberapa aliran dalam filsafat yang berpendapaat tentang hakikat atau esensi manusia. Di antaranya adalah materialisme, idealisme, dualisme, vitalisme, eksistensialisme, strukturalisme, dan postmodernisme. Dari sekian aliran-aliran tersebut terdapat dua aliran terbesar dan tertua yaitu materialisme dan idealisme.
*materialisme(dikembangkan pertama kali oleh seorang filsuf bernama Epikuros)
Para materialisme percaya bahwa tidak ada kekuatan spiritual di balik gejala atau sesuatu hal. Akan tetapi jika ada peristiwa atau gejala yang belum diketahui atau belum bisa dipecahkan maka hal itu dikarenakan pengetahuan dan akal kita yang belum memahaminya. Jenis lain dari materialisme adalah naturalisme. Disebut materialisme, karena istilah materi diganti dengan istilah nature(alam).atu organisme. Materialisme atau naturalisme percaya bahwa setiap gejala, setiap gerak, bisa dijelaskan menurut hukum kausalitas, hukum sebab-akibat, atau hukum stimulus-respons. Gejala yang kita amati tidak bergerak dengan sendirinya, melainkan ada sebab eksternal yang mendahului atau menggerakkannya. Tindakan agresif yang dilakukan oleh manusia didasari oleh respons dari bagian-bagian tertentu di dalam sistem syaraf pusat manusia terhadap stimulus tertentu. Karena sangat percaya pada hukum kausalitas, maka kaum materialis pada umumnya sangat determinisme. Kaum ini tidak mengakui kebebasan diri atau independensi manusia.
Ilmu-ilmu alam seperti fisika, biologi, kimia, kedokteran adalah suatu bentuk dari materialisme atau naturalisme, jika berasumsi bahwa esensi alam semesta (termasuk manusia) dan objek kajian ilmu-ilmu alam sepenuhnya bersifat material, sehingga bisa dijelaskan secara kausal dan mekanis. Jika demikian, siapakah sebetulnya manusia dan di mana kedudukannya dalam semesta raya ini? Manusia adalah bagian dari materi atau alam ini. Jadi inti dari aliran ini ialah manusia adalah mahluk deterministik, memiliki hubungan sebab-akibat, stimulus-respons.
Jika psikologi dikategorikan ke dalam materialisme atau naturalisme, psikologi mana yang dimaksud? Atau perspektif psikologi mana saja yang termasuk ke dalam materialisme/naturalisme? Teori atau perspektif psikologi yang termaksud dalam materialisme teutama adalah psikobiologi dan psikologi behavioristik (behaviorisme). Ada beberapa alasan mengapa psikobiologi dan psikologi behaviorisme dikategorikan ke dalam materialisme/naturalisme.
1. psikobiologi mengasalkan gejala mental atau psikologis dari peristiwa-peristiwa mekanis, elektris, dan kimiawi yang berlangsung dalam tubuh, utamanya otak dan sistem syaraf.
2. psikobiologi maupun behaviorisme percaya bahwa psikobiologi maupun behaviorisme percaya bahwa gejala psikologis harus didasarkan pada perilaku objektif yang menempati ruang dan bisa diukur.
3. perilaku manusia diasumsikan sama dengan gejala alam, sehingga bisa dijelaskan menurut hukum sebab-akibat(stimulus-respons).
4.stimulus-stimulus eksternal tertentu dianggap mementukan perilaku manusia, sehingga manusia dianalogkan dengan objek pasif dan mekanis, tidak bisa berkehendak sendiri.
*Idealisme(dikembangkan pertama kali oleh Leibniz pada awal abad 18)
Aliran ini juga disampaikan oleh plato.Kebalikan dari materialisme adalah idealisme. Paham ini lebih mempercayai kekuatan spiritual seperti gejala psikis, roh, pikiran diri, pikiran mutlak. Para idealis percaya bahwa ada kekuatan atau kenyataan spiritual di belakang setiap penampakan atau kejadian. Dengan diakuinya kenyataan sejati sebagai bersifat spiritual, tidak berarti bahwa apara idealis menolak kekuatan-kekuatan yang bersifat fisik (material) dan menolak adanya hukum alam. Sebagaimana dikemukakan oleh Hegel (1770-1831) kekuatan fisik dan hukum alam itu memang ada, tetapi keberadaannya merupakan manifestasi dari kekuatan atau kenyataan yang sejati dan lebih tinggi, yakni Roh Absolut atau Tuhan. Para idealis percaya adanya gerak pada setiap planet dan adanya hukum alam, tetapi baik gerak planet-planet maupun hukum alam sudah diatur oleh sang pemilik-Nya yaitu Tuhan. Setiap peristiwa dalam kehidupan manusia entah itu gunung meletus, penderitaan manusia yang berkepanjangan, perang, atau damai telah diatur oleh Tuhan dan memiliki tujuan-tujuan tertentu (teleologis). Jika kenyataan bersifat spiritual atau nonfisik maka hal-hal yang bersifat ideal dan normatif, seperti agama, hukum, nilai, cita-cita atau ide memegang peran penting dalam kehidupan. Jika perilaku manusia diarahkan pada nilai-nilai atau norma-norma, maka hidup manusia adalah bertujuan (teleologis), yakni hendak menggapai dan sekaligus mengaktualisasikan nilai, norma, atau hukum.
Sumber atau penggerak utama perilaku bukan kekuatan eksternal (stimulus dan sistem syaraf pusat), melainkan kekuatan internal, yakni jiwa, yanga hendak mewujudkan dirinya dalam menggapai nilai-nilai pribadinya dan norma-norma atau hukum-hukum masyarakat dan agamanya. Jadi inti dari paham ini adalah:
Sejumlah besar penganut paham idealisme meyakini sebuah pandangan yang menyatakan bahwa Roh Absolut (Tuhan) adalah bebas dan tidak berhingga tetapi manusia tidak bebas dan berhingga. Tetapi di sisi lain tidak semua penganut idealis mempunyai pandangan yang sma seperti itu ada juga aliran idealisme yang disebut personalisme yang lebih menekankan pada kebebasan manusia. Tetapi sekali saya menekankan di sini bahwa setiap aliran pastilah memiliki sejumlah kekurangan dan kelebihan.....:-)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun