Kotak Pertama # Bukan Sebuah Puisi
Johan berdiri didepan sebuah toko buku didepan jendela kaca yang transparan mengamati beberapa buku-buku yang menjadi buku-buku pilihan mingguan toko tadi, sebenarnya perhatiannya tertuju bukan pada buku-buku itu melainkan pada sebuah kotak kecil berwarna coklat polos yang tergeletak tak bergerak disamping buku-buku tadi.
Sebuah senyum membesit di pelipis bibirnya. Aku menemukan yang terbaik. Ucapnya dalam hati.
Melangkah pulang dengan otak yang mulai berputar memikirkan sebuah kata demi kata—bait demi bait yang akan di goreskannya pada selembar kertas merah jambu yang sudah disiapkannya.
Lalu kotak kecil berwarna coklat menari-nari bersama-sama dengan Johan yang meloncat dengan penuh senang karena ide itu telah tergambar jelas di kepalanya.
Goresan-goresan pena pun dimulai :
Ini bukan tentang hati
Tapi ini lebih tepatnya tentang jati diri
Mencari-cari dan tak mungkin bisa berhenti
Memendam diri dalam alunan musik dan melodi
Kadang diartikan sama
Ternyata yang satu ini memang berbeda
Luka, ah, itu Cuma tipu daya
Yang benar ini adalah cinta
Mengetuk hati raja-raja yang diam dan bisu
Agar bersuara dan memberi restu
Sudikah hati untuk bertemu
Menjadikan jiwa dan raga menjadi satu
Jangan sebut ini dusta
Ini tidak sembarang kata
Dan bukan sekedar bualan belaka
Aku akan datang bersama para kuda-kuda
Membawa hadiah bukan sekedar cinta
Kertas merah jambu yang sudah berisikan kata-kata yang tidak pantas disebut puisi itu dilipat sekali lalu dimasukkan kedalam kotak kecil coklat yang dibelinya tadi lalu dipandanginya dengan hati penuh gembira.
_ _ _
Kotak Kedua # Bukan Sembarang Kue Coklat
Cetakan-cetakan itu di olesi dengan mentega, cetakan-cetakan itu berbentuk hati, cetakan-cetakan itu berwarna merah muda dan cetakan-cetakan itu di isi dengan adonan berwarna hijau dan jingga.
Coklat-coklat batang itu di panaskan, coklat-coklat batang itu mulai mencair, coklat-coklat itu diaduk biar rata dan setara, coklat-coklat batang yang sudah mencair dicampur sedikit caramel-caramel.
Stroberi-stroberi itu kecil dan segar, stroberi-stroberi dipotong menjadi dua bagian, stroberi-stroberi itu diamasukkan kedalam mangkuk kaca, stroberi-stroberi itu di taburi segenggam gula pasir yang halus dan stroberi-stroberi itu dimasukkan kedalam kulkas.
Adonan dalam cetakan dicampur coklat, Adonan dalam cetakan dimasukan kedalam oven, Adonan dalam cetakan mulai mengeras dan Adonan dalam cetakan menimbulkan aroma sedap yang menghanyutkan.
Andin mengangkat cetakan-cetakan yang berisikan Adonan dan coklat-coklat batang yang dicairkan dan sudah kembali mengeras, mengambil potongan stroberi-stroberi dari dalam kulkas menghiasi kue-kue yang sudah menyatu dan lembut lalu dituang dengan sedikit madu agar stroberi-stroberi menyatu dengan coklat-coklat kue.
Kotak berwarna merah muda kecil sudah disiapkan, kue-kue tadi dimasukkan kedalam kotak tadi di kunci dengan sekali jepretan staples.
Andin tersenyum lalu memasukkannya kedalam kantong plastik yang juga berwarna merah muda.
__ __ __
Kotak Ketiga # Bukan Kupu-kupu Kertas
Andi berlari-lari ditaman dengan jala kecil berwarna hijau, menari-nari dengan wajah penuh senyum dan bahagia, mengejar binatang berwarna-warni yang hinggap di bunga yang berwarna warni.
Ayunan jala pertama : dapat kupu-kupu berwarna hitam dengan bintik-bintik coklat di ujung sayap.
Ayunan jala kedua : dapat kupu-kupu berwarna kuning polos, kecil tapi lincah dan kuat.
Ayunan jala ketiga : dapat kupu-kupu berwarna abu-abu dengan bintik-bintik merah hati di dua sudut sayap.
Tiga kupu-kupu tadi dimasukkan kedalam kurungan yang terbuat dari kawat lalu dipandanginya dengan seksama, Andi jatuh hati pada kupu-kupu kuning polos dia melepaskan dua kupu-kupu lain lalu memasukkan kupu-kupu kuning kedalam toples kaca yang tutupnya sudah diberi lubang udara.
Toples tadi dimasukkan kedalam kotak berwarna hijau lalu dibawanya kembali kerumah dengan hati penuh rasa bangga. Kejutan. Ucapnya dalam hati.