Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Air Mata Rindu dan Doa

26 November 2013   11:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:40 56 0

Jika aku tau itulah terakhir kalinya kumelihatmu

Takkan aku berlalu dari pandanganmu...

Jika aku tau itulah terakhir kalinya kusentuh wajahmu

Takkan aku berhenti untuk membelaimu...

Jika aku tau itulah waktu terakhir kita bersama

Aku pasti meminta Tuhan untuk menghentikan waktu sesaat..

Sejenak, untuk mengenang masa kecilku yang indah...

Dibuai penuh kasih, Ditimang penuh manja

Sejenak, untuk sekedar dapat memelukmu lebih lama...

Tapi.....

Detik yang congkak itu berlalu

Dan terus menerus mengiris luka yang sudah tersayat

Melemparkanku pada ruang hampa tanpa belas kasih

Aku tau, semua akan kembali kepelukanNya...

Tapi saat ini aku ingin ada dipelukanMu.

Menyanyi dan membaca puisi bersama...

Membahas kucing kita yang lagi-lagi beranak dilemari...

Dan membenarkan pita merah putih dari seragam Pramukaku

Ayah...

Dalam sadar dan mimpi

Aku merindukanmu...

Rindu nyanyianmu yang tak merdu

Rindu gurauanmu yang menyatukan tawa kita berdua

Tadinya kupikir, waktu akan menjadi pengobat rindu...

Tapi tidak !!!

Semakin aku tersadar, memelukmu membentur alam

Tak dapat lagi aku menyentuhmu dalam siang

Tak dapat lagi kudengar suaramu dalam malam

Hanya tinggal pusaramu...

Dan air mata yang tak kunjung reda...

Kini...

Hanya do’a yang dapat menyampaikan pesan rindu

Rindu yang selalu menyebut namamu diatas sajadah

Rindu yang membuatku terus mengingat nasehatmu

Rindu yang tak pernah beku ditelan waktu...

Hingga akhirnya hanya ada doa dalam ucapku...

#dalam kerinduan yang teramat sangat

Jakarta, 26 November 2013

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun