Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan

Bagi AKU Bandara Soetta itu NERAKA...

21 Maret 2012   06:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:40 3043 3
Sembilan tahun kerja di luar negeri saya sudah sering bolak balik melewati bandara Soetta. Bagi saya Soetta itu seperti halnya neraka yang ganas dan menakutkan, tidak hanya banyak setan setan jahat tapi juga sangat mengerikan. Bukan tanpa alasan saya bilang begitu tapi karena saking kecewanya dengan layanan yang ada di bandara tersebut khususnya bagi para TKI.

Tahun 2005 adalah tahun pertama saya mudik ke Indo setelah kerja 2 tahun di singapore, saya sempat bangga saat pertama kali mendarat di Soetta ketika saya membaca slogan "selamat datang pahlawan devisa" waktu itu saya belum tau apa2 tentang keganasan bandara Soetta dan sayapun masih tidak percaya dengan cerita teman2, betapa mengerikanya bandara itu sebelum saya mengalaminya sendiri. Hari itu saya mendarat di Soetta pukul 3 sore saya pikir kira2 jam 4 sore sudah bisa berada di rumah kakak saya yg kebetulan deket dengan bandara.

Tapi apa yang saya bayangkan ternyata sangat berbanding terbalik. Kami waktu itu di giring ke suatu tempat katanya sich namanya TERMINAL 3 (SEKARANG TERMINAL 4) dengan bus khusus, sesampainya di sana, ada 2 orang petugas yg nurunin koper dr bus dan anehnya setiap pemilik koper mesti membayar kepada 2 petugas tersebut. Kalian bisa membayangkan betapa banyak uang yg di dapat oleh petugas2 itu karena waktu itu menjelang lebaran jadi ribuan TKI pada pulang kampung.

Sesudah turun dr bus dan membayar petugas yang menurukan koper, saya langsung antri untuk cop pasport, saat cop pasport saya di mintai biaya lagi waktu itu tahun 2005 RP 25000 ga tau sekarang berapa dan  saya mengantri selama 3 jam. Setelah cop pasport selesai saya harus mendaftar asal daerah saya, setelah itu para TKI di kelompokan sesuai dengan daerah asal masing2 habis itu kita di suruh naik travel dengan biaya yang WOOOOOWWW FANTASTIC...!! SANGAT2 MAHAL..!! padahal waktu itu saya sudah di jemput kakak saya di terminal 2, setelah tau saya di bawa ke terminal 3 kakak saya langsung ke terminal 3 tapi tetap saja sama petugas tidak di ijinkan. Padahal kakak saya sudah menunjukan KTP.

Karena di pasport tertera asal daerah saya cilacap, maka dengan paksa petugas bandara inginya saya langsung plg ke cilacap, padahal keluarga kakak saya tinggal di jakarta dan saya ingin pulang kerumah kakak saya, baru kemudian kita pulang kampung bareng2. Tapi keinginan saya di tolak mentah2, akhirnya saya harus berdebat dengan petugas di sana dan ada satu teman yg menasehati saya, kalau lebih baik saya menginap di bandara karena esok hari petugasnya ganti jd mungkin ada harapan untuk bisa ikut travel terdekat dan tidak usah langsung kecilacap.

Dengan sangat terpaksa saya menginap semalam di bandara, tanpa ada tempat yg layak buat istirahat, tidak cukup air bersih dan keadaan toilet yang begitu kotor. Karena memang tidak boleh di jemput akhirnya saya tlp kakak saya dan menyuruh beliau untuk pulang kerumah. Pas saya tlp kakak saya di warnet yg ada di dalam bandara ada petugas warnet yang ngajakin saya tidur bareng. Benar2 keteraluan, saat itu saya benar2 marah, mereka begitu merendakan saya. Dengan lantang saya biang kepada mereka " MAS,,, ANDA PUNYA MULUT KAYAKNYA PERLU DI SEKOLAHIN DULU DECH.. EMANG DARI KECIL TIDAK PERNAH DI AJARIN NGOMONG YANG BAIK..???"

Waktu itu petugas warnet sangat marah, mukanya merah, tapi saya tidak perduli sambil meninggalkan warnet. Saya begitu sedih kenapa mau plg saja begitu di persulit..??
Keesokan harinya memang bener apa yang di katakan teman saya ternyata petugasnya beda orang terus saya berusaha bilang kalau saya ingin ikut travel yg terdekat, soalnya kakak saya tinggal di jakarta, tapi sialnya petuga itupun sama RESEnya seperti petugas yang kemarin, Dia minta kakak saya untuk datang ke bandara lagi dan Bawa KTP.

Akhirnya kakak saya datang lagi ke bandara sebagai jaminan. Terus saya di perbolehkan ikut travel daerah depok. COBA BAYANGKAN...? saya mau pulang kerumah kakak saya mereka tinggal jakarta barat, saya mesti ikut travel turun di depok..?? Aneh banget kan...? ga tau itu petugas bandara logikanya di taruh di mana...???? akhirnya saya naik mini bus pulang kedepok bersama teman saya yg turun di depok aku turun di rumah dia, yang paling bikin marah satu bus itu terdapat beberapa orang yang memang semuanya lain tempat jadi siapa yg tempatnya terdekat, mereka turun dulu, sebagi contoh misalnya di dalam satu bus itu ada anak bandung, ada anak ciamis, ada anak cilacap ada anak majenang, maka bus tersebut nganterin anak bandung dulu pergi kealamatnya setelah itu pergi ke alamat anak ciamis dan selanjutnya.

Bisa anda banyangin..? berapa lama kita harus muter2 di dalam bus...? saya mau pulang ke jakarta tapi di perjalanan 2 hari dari Soetta nginep semalam terus muter2 di bus seharian, hingga akhirnya turun di depok dan kakak saya menjemput saya di depok, Astagfirlloh..!!

Kepulangan kedua saya yaitu tahun 2007 belajar dari pengalaman, banyak teman2 saya yg lolos bandara Soetta tanpa melalui terminal 3 caranya harus ngikut para businessman atau businesswomen yg kebetulan satu pesawat dengan kita untuk mengandeng kita keluar di terminal 2 di samping itu kita juga harus berpeampilan yg elegan selayaknya businesswomen. Saya mencoba mempermak penampilan saya agar kelihata elegan, tak tanggung2 saya pergi kesalon dan beli baju yg aggak mahal, dan saat di bandara saya mencoba menyapa salah satu businesswomen yg mau plg ke indo, kelihatanya orang kaya dan berkelas, saya mencoba menjelaskan masalah saya, ternyata businesswomen tersebut begitu mulia hatinya sehingga saat turun dari pesawat, setelah di cop pasport dia nungguin aku.

Tanganku di gandeng dan bagasi koper kita di satukan satu troley. Alhasil saya selamat keluar terminal 2 dengan mudahnya, tanpa harus melewati serangkaian pengalaman yg begitu menyakitkan seperti tahun 2005. Beribu2 kalimat terima kasih saya ucapkan kepada beliau wanita yg begitu baik hati hingga sampai sekarang kita berteman baik dan masih keep in touch.

Kepulangan saya yang ketiga tahun 2009, kembali lagi saya menggunakan methode yang sama yaitu ngikut orang, tapi kali ini saya salah strategi, saya ngikut orang bule karena kebetulan waktu itu pesawat saya QATAR, jd banyak orang bulenya, kami sempat berbincang2 dan dia setuju membantu saya, tapi ga tau karena lagi apes atau gimana..? ketika mau keluar terminal dua kita jalannya ga bareng dia di depan aku aggak kebelangan dikit, akhirnya pasortku mau di cek sama petugas, saya menolak, dan petugas semakin curiga sama saya, saya tidak perduli saya tetap jalan  ngikutin bule tersebut tapi tiba2 ada petugas cewek yang datang  dan merebut pasport saya.

Saya berteriak histeris waktu itu sehingga semua orang tertuju kepada saya, si petugas wanita yg merebut pasport saya langsung berlalu sambil membawa pasport saya, akhirnya saya masuk lagi kedalam bandara, cekcok dan berantem sama petugas, saya minta bantuan sama polisi tapi taukah anda apa yang polisi itu lakukan..? DIA BILANG "SAYA BISA BANTU KAMU UNTUK KELUAR TERMINAL 2 TAPI HARUS BAYAR RP 500.000"  yaaa ampun seorang polisi yg seharusnya melindungi malah memeras saya. Dengan menahan marah yang luar biasa, saya foto wajah polisi itu, saya rekam hasil komunikasi kita. Saya ancam balik tuch polisi saya bilang "ANDA MAU MEMERAS SAYA..???? SILAHKAN SAYA PUNYA REKAMAN SUARA ANDA DAN FOTO ANDA, ANDA INGIN HANCUR ATAU ANDA INGIN SELAMAT..? SAYA TIDAK TAKUT SAMA ANDA" Saya bilang begitu dengan suara yang begitu tenang dan tatapan mata yang tak berkedip dari muka polisi brengsek itu.

Ahkirnya polisi itu mengalah dan pergi.. Tapi masalah tidak berhenti sampai disitu, karena pasport saya masih di tahan. Saya menemui kepala bandara. Saya jelaskan keadaan saya, akhirnya kepala bandara itu, membantu saya mencari petugas yg menyita pasport saya, dua orang wanita yg tadi merebut pasport saya datang kehadapan saya sambil membawa pasport saya, tapi mereka tidak serta merta memberikan pasport itu malahan kepala bandaranya menyuruh saya minta maaf sama 2 orang tersebut, gara2 tadi saya berteriak histeris, saya merasa tidak bersalah tapi saya di suruh minta maaf dan disuruh ngasih uang RP 100.000 buat kata minta maaf.

Karena waktu itu sudah malam saya belum buka puasa akhirnya saya mengalah, dengan terbata2 dan berurai air mata karena sakit hati serta menyerahkan uang 100 ribu, saya bilang minta maaf, kepada kedua cewek tersebut. Masalah selesai dan saya bisa keluar terminal 2 waktu itu sudah jam 11 malam saya blm buka puasa padahal saya mendarat jam 5 sore. saya naik bus bandara (bus damri) sambil terus menangis saking sedihnya. Di dalam hati saya bersumpah tidak akan menginjakan kaki saya lagi di bandara itu...

Inilah cerita sedih saya di bandara SOETTA... Semoga ada anggota DPR atau PRESIDENT SBY yang baca cerita saya, sehingga aturan2 yg tak lazim di bandara Soetta di hapus. Thanks

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun