Menurut media yang saya baca, Awaluddin baru saja selesai mengikuti kegiatan yang serupa dengan Ospek bernama Program Reformasi Pola Sikap dan Pikir (Progresif) yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa di fakultasnya. Korban telah mengalami beberapa kali pingsan saat mengikuti kegiatan Progresif yang serupa Ospek itu. Di Makassar, Awaluddin tinggal pada sebuah rumah kos di Komplek Bumi Tamalanrea Permai, yang jaraknya sekitar satu kilometer dari Kampus UNHAS.
Pengalaman saya ketika masih mahasiswa di UNHAS, tradisi Ospek di Fakultas MIPA tidaklah sekeras fakultas tetangganya yang tergolong garang. Saat saya mahasiswa baru di UNHAS tahun 1992, tradisi Ospek masih berlangsung. Hingga akhirnya saya pun pernah dipilih sebagai ketua panitia Ospek pada salah satu fakultas di UNHAS pada tahun 1995.
Menurut dugaan saya, kematian Awaluddin perlu diotopsi lebih lanjut dan tidak serta merta menyebutkan sebagai korban dari kegiatan Ospek yang bernama Progresif. Bisa saja ada penyakit bawaan yang dideritanya sebelum mengikuti kegiatan Progresif itu. Hasil otopsi akan membuktikan secara ilmiah letak penyebab kematiannya.