[caption id="attachment_126375" align="alignright" width="300" caption="Ustadz Muh Nur Maulana (Foto: fajar)"][/caption] Pada malam kedua Ramadhan, saya menunaikan shalat Isya dirangkaikan dengan Shalat sunah Taraweh dan Shalat Witir di Masjid Nur Nabawi di perumahan BTN KNPI Sudiang Makassar. Disela Shalat Isya dan Shalat Taraweh diisi ceramah agama sekitar 30 menit. Penceramah agama pada hari kedua adalah Ustadz Syamsuddin HM. Sang Ustadz adalah pengajar di beberapa pesantren seperti Pesantren An-Nahdla, Makassar. Di Pesantren inilah, sang Ustads pernah mengajar seorang dai selebriti baru bernama Uztads Muh Nur Maulana yang kerap tampil dilayar televisi nasional, TransTV dalam acara "Indahnya Islam". Ustadz Nur Maulana lahir di Makassar, 20 September 1974. Dai muda suami dari Nur Aliah ini terkenal dengan ciri khas ceramahnya dengan menyambut jamaah audiensnya "jamaah, oh jamaah" sambil melambaikan tangannya ke kiri kanan. Gaya seperti itu sudah lama digunakannya sejak aktif sebagai penceramah agama pada tahun 1988.
Sebelum berkibar di layar televisi nasional, ayah dari Munawar berkiprah di televisi lokal Makassar, Fajar TV. Setiap habis maghrib, layar Fajar TV dihiasi penampilan Nur Maulana dengan penampilan yang sama selama ini. Namun berbeda dengan audiens jamaah kini yang selalu tampak dua orang selebriti, di televisi lokal Makassar Nur Maulana kerab tampil dengan audiens terbatas para siswa-siswi SMP dan SMA. Mungkin itulah sehingga nama programnya di televisi itu bernama Ustad Gaul. Kini Muhamaad Nur Maulana sedang dipuncak karirnya sebagai dai. Tahun ini adalah tahun pertamanya terlibat dalam program acara televisi nasional. Bila sebelum Ramadhan, hanya satu mata acara setiap hari, maka dalam Ramadhan tahun ini tampil dua kali di Trans TV: Syiar Ramadan tiap sore dan Saatnya Kita Sahur.
KEMBALI KE ARTIKEL