Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Laga Kandang Perdana PSM PL, Meyakinkan

31 Januari 2011   00:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:02 442 0

Menyaksikan pertandingan dari tribun tertutup bagian selatan, serangan-serangan PSM pada babak pertama sangat menghibur. Pada babak awal, saya tidak memalingkan perhatian selain pada pertandingan termasuk pada snack yang menjadi pendamping setia. Pemain-pemain PSM mampu memainkan sepakbola cantik dengan umpan-umpan terukur dan penguasaan bola yang sempurna. Kiper Aceh United, Herman Batak yang bertekad menghalau tendangan ke gawangnya oleh rekan-rekan mantan klubnya di PSM tak mampu dibuktikannya. Tiga gol bersarang di gawangnya semuanya dilesakkan pemain PSM pernah berlaga di ISL.

Pada jeda masa istirahat, Ketua Umum PSM Makassar tampil dihadapan penonton stadion memberikan sambutan singkat. Namun saya tidak antusias menyambutnya karena kecewa dengan sikapnya yang memundurkan PSM dari ISL yang sementara bertengger di papan atas klasemen sementara musim 2010/2011. Satu ungkapan yang sempat saya dengar dari mulut Walikota Makassar itu mengatakan bahwa PSM tidak didanai lagi oleh APBD Kota Makassar.

Meski tidak didanai APBD Kota Makassar, namun saya melihat pengelola PSM PL tidak kreatif mencari dana. Terbukti dari billboard di pinggir lapangan stadion sangat minim. Terhitung hanya sekitar empat perusahaan yang menaruh iklannya, yakni Tribun Timur, Coca Cola, Kresna dan Bosowa. Apalagi suasana stadion tidak begitu ramai di kursi tribun tertutup maupun di tribun terbuka sehingga pemasukan bagi PSM sepertinya tidak maksimal dari sponsorship dan tiket karcis. Jadi terkesan, pengelola PSM justru memindahkan ketergantungan dari ketergantungan pada APBD kepada ketergantungan pada Konsorsium LPI. Apakah ini yang sebut kemandirian klub, namun faktanya terjadi ketergantungan baru?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun