Daeng Naba, yang mulai melek politik ikutan nguping pembicaraan tentang Nasdem. Karena Daeng Naba, hanya tukang becak pengetahuannya hanya sebatas isi perut. Perkiraan Daeng Naba, "Nasdem" itu semacam penganan yang bisa dicicipi. Maka bertanyalah Daeng Naba pada pelayan Cepsis Cafe, "Ada dijual nasdem disini?"
Pelayan cafe itu menjawab, "Tidak ada, daeng. Yang ada cuma Naskun dan Nasgor". Maksudnya, Naskun itu adalah nasi kuning, sedang nasgor itu nasi goreng.
Dengan kebingungan Daeng Naba berlalu dari cafe itu sambil garuk-garuk kepala.