Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Guru Dapat Mencegah Cyberbullying

18 Maret 2013   04:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:35 223 0

Jejaring sosial, seperti Facebook, Twitter,Tumblr, dan GTalk, sudah diakrabi oleh anak-anak sekolah dasar. Sejak koneksi Internet mudah diakses di mana-mana dan kapan pun mereka berada, baik dengantelepon seluler, Blackberry, tablet, maupun laptop, maka sejak itu pula kita melihat fenomena anak-anak yang tidak pernah melepaskan gadget dari tangan mereka. Mereka tidak lagi sibuk bercengkerama dengan teman atau keluarga, tetapi lebih asyik bercengkerama atau berkomunikasi dengan temannya yang sedang online di dunia maya. Apa lagi kalau bukan update status atau mengomentari status orang lain.Di saat inilah cyberbullying biasanya terjadi. Secara sederhana cyberbullying dapat artikan sebagai bentuk intimidasi, olok-mengolok, menulis dengan kata-kata yang tidak menyenangkan terhadap orang lain dalam dunia maya. Semuanya berangkat dari kata-kata atau kalimat yang ditulis dalam di Internet yang isinya membuat orang lain merasa tertekan, tidak senang, atau tidak nyaman.

Cyberbulling terjadi karena dua alasan. Pertama, ketika anak melakukan update status dengan tujuan untuk bercanda. Lalu orang lain mengomentari. Hal ini akan dikomentari pula oleh teman yang lain. Nah, mereka tidak sadar bahwa kata-kata yang diketik yang awalnya adalah candaan biasa, berubah menjadi olok-olok. Apa lagi kalau kata-kata yang diketik adalah kata-kata kasar dan tidak sopan, maka hal ini akan membuat orang lain menjadi marah, tidak terima, atau tidak enak hati. Pada saat itu anak-anak tidak sadar bahwa update candaan dapat berubah menjadi malapetaka. Mereka tidak sadar bahwa apapun yang diketik ternyata dapat disimpan oleh orang lain dan dapat pula dijadikan barang bukti.

Kedua, anak dapat menjadi korban cyberbullying karena tidak menyaring siapa saja yang harus dijadikan teman. Jika ada orang yang add, langsung saja dikonfirmasi, mesikipun mereka tidak kenal orang tersebut. Anak melakukan itu karena menganggap semakin banyak teman semakin baik. Mereka juga tidak mengerti bahwa orang yang di add tersebut memalsukan data. Sebagai contoh, di televisi sering ditayangkan remaja menjadi korban teman Facebook, tiba-tiba meninggalkan rumah hanya karena mengikuti ajakan teman Facebook, padahal data teman Facebook itu palsu, tidak sebaik apa yang ditulis di status akunnya. Akibatnya, banyak remaja menjadi korban penipuan atau hipnotis.

Inti semua persoalan adalah ketidaktahuan anak bagaimana menggunakan Internet yang sehat. Bahkan anak tidak pernah mendapatkan pengetahuan bagaimana menggunakan Internet yang sehat karena guru atau sekolah tidak pernah mengajarkan hal tersebut dan keluarga mereka juga tidak tahu menahu tentang Internet, atau tahu menggunakan Internet tetapi tidak pernah mengajarkan cara menggunakannya dengan sehat.

Sayang sekali, kurikulum pendidikan sekolah dasar di Indonesia belum membahas secara detil tatacara menggunakan gadget, dalam hal ini Internet secara sehat sehingga cyberbulyling dapat dicegah dan tidak terjadi. Namun guru tidak perlu risau, karena guru dapat belajar dari website http://cybersmartcurriculum.org/lessonsbygrade/ . Website ini berisi bagaimana memberdayakan siswa agar dapat menggunakan Internet secara sehat, bertanggung jawab, dan efektif.

Selagi masih dua bulantahun ajaran baru berjalan, belum terlambat untuk mengantisipasi cyberbulling. Siapapun guru, tidak harus guru ICT, dapat mendiskusikan masalah tatacara menggunakan Internet yang sehat, bertanggungjawab dan efektif. Adapun inti yang perlu disampaikan kepada siswa sebagai berikut:

Perlindungan data pribadi

Anjurkan kepada siswa, bahwa mereka tidak boleh menuliskan alamat rumah, nomor rekening, PIN, atau nomor telepon kepada siapapun yang meminta data tersebut di dunia maya. Password secara berkala juga mesti diganti.

Seleksi teman

Anjurkan kepada siswa bahwa mereka harus menyeleksi teman-teman dalan jejaring sosial. Hanya boleh mengkonfirmasi orang-orang yang mereka kenal dengan baik. Jika meragukan, sebaiknya berkonsultasi dengan orangtua atau tidak dikonfirmasi. Ini untuk mencegah kemungkinan orang-orang dewasa yang memalsukan data dengan tujuan menipu anak atau remaja.

Update sehat

Anjurkan kepada siswa agar mereka mengupdate status atau komentar dengan kata-kata positif dan sopan, tidak ada unsur rasis, umpatan, diskriminasi, menyinggung harga diri orang,atau bullying, karena apapun yang mereka tulis itu akan tersimpan dalam jangka waktu yang lama. Bahkan orang lain dapat menyimpan komentar sehingga dapat dijadikan barang bukti untuk kepentingan hukum.

Anti plagiat

Anjurkan kepada siswa agar mereka selalu mencantumkan alamat website (bukan search engine seperti Google, AOL, MSN, dll) ketika mereka mengadopsi informasi, menggunakan sumber belajar,atau mengutip ide orang lain dari Internet. Ini adalah cara untuk menghargai hak cipta orang lain.

Tanggung jawab

Ajarkan kepada siswa untuk menggunakan Internet secara bertanggung jawab, yaitu sharing hal-hal yang baik, tidak melanggar susila, dan berpegang pada norma-norma kesopanan. Ajarkan mana yang boleh dan tidak boleh, disertai dengan alasan-alasan yang logis sehingga dapat diterima oleh akal sesuai tingkat kematangan berpikir mereka.

Selagi mereka masih dalam usia sekolah dasar, maka guru bertanggung jawab mendidik etika bagaimana berinteraksi dengan dunia maya. Karena bagaimanapun juga usia sekolah dasar adalah fondasi pembentukan karakter, waktu dimana anak belajar nilai-nilai kehidupan. Nilai-nilai ini akan dibawa oleh mereka ketika dewasa. Jika mereka sudah memahami bagaimana menggunakan Internet secara sehat, sudah tahu dampak positif dan negatifnya, maka kejahatan dunia maya dapat dihindari dan dicegah. Semoga bermanfaat.

Links http://indonesiaposnews.com/2012/08/13/peran-guru-dalam-mencegah-cyberbullying/http://indonesiaposnews.com/2012/08/13/peran-guru-dalam-mencegah-cyberbullying/

http://suaraguru.wordpress.com/2012/08/12/guru-dapat-mencegah-cyberbullying/

http://primmarussanti.weebly.com/primma-russantis-professional-development.html

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun