Masyarakat biasa di kota Baghdad menganggap Bahlul sebagai orang gila. Setiap hari, Bahlul berjalan-jalan di kota Baghdad dari pagi hingga malam. Dia menyapa setiap orang yang dia temui dengan senyuman dan salam. Bibirnya tak henti-hentinya berkomat-kamit. Seandainya ada orang yang mau mendengarkan dengan seksama, pasti dia akan kaget karena yang terucap dari bibir Bahlul bukan sembarang ucapan, melainkan lantunan puji-pujian kepada Tuhannya dan kalimat-kalimat toyyibah lainnya.
KEMBALI KE ARTIKEL