Sebagaimana yang diketahui, PSM Makassar dalam musim ISL kali ini mengambil home base di Surabaya, setelah stadion Mattoangin, yang selama ini menjadi kandang tim Juku Eja dinilai tidak layak oleh PSSI. Ditunjuknya kota Surabaya sebagai home base bagi PSM bukan tanpa alasan. Sejarah kedekatan kedua suporter, yakni Bonek dan Maczman menjadi satu alasan tersendiri manajemen PSM memilih kota tempat kandang Persebaya ISL ini. Selain tentunya manajemen juga berharap dukungan dari warga Makassar yang merantau di Surabaya dan Jawa Timur pada umumnya.
Kembali ke acara technical meeting, belum diketahui alasan pasti mengapa acara tersebut digelar di kantor sebuah ormas. Ini jelas merupakan sebuah ketidaklaziman. Bagaimana bisa sebuah acara teknis sepakbola dilangsungkan di kantor ormas yang tidak ada hubungannya dengan sepakbola? Kecuali mungkin karena alasan wakil ketua umum PSSI yang merangkap sebagai ketua MPP Pemuda Pancasila Jawa Timur.
Atau bisa jadi PSSI sedang mempertimbangkan untuk merekrut ormas Pemuda Pancasila sebagai official partner bidang pengamanan, khususnya di Surabaya mengingat masih panasnya situasi persepakbolaan di kota tersebut akibat perlawanan yang ditunjukkan oleh Bonek Persebaya 1927? Yang jelas, acara technical meeting di sebuah kantor ormas ini baru pertama kali terjadi dalam sejarah sepakbola Indonesia, dan juga dunia.