Bersumber dari metrotvnews.com, tujuh makam yang diyakini sebagai makam Habib di rumah Zainal Abidin, warga Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan dibongkar paksa oleh masyarakat. Pembongkaran ini berawal dari kecurigaan warga akan makam tersebut, yang disebut-sebut sebagai makam keramat dan banyak dikunjungi warga dari luar daerah. Bahkan tiap pekan, pemilik rumah tempat keberadaan makam tersebut mengadakan tabligh akbar dengan jumlah massa yang cukup banyak. Dari pengamatan warga, terlihat ada tujuh makam yang diberi nisan di dalam rumah dan 4 makam lainnya di belakang serta di samping rumah.
Saat akan membongkar makam, sempat terjadi ketegangan karena sang pemilik rumah, Zainal Abidin menolak makam-makam tersebut dibongkar warga. Namun setelah dimediasi oleh aparat kepolisian dan TNI, Zainal Abidin akhirnya mengalah. Anehnya, setelah makam dibongkar, warga tidak mendapati satu pun jasad maupun tanda-tanda adanya jenazah dalam tujuh makam tersebut.
Kepala Bagian Humas Polda Kalsel Ajun Komisaris Besar (AKB) Sunyipto, Rabu (31/7), mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres Tapin untuk mengantisipasi terjadinya konflik terkait kasus pembongkaran makam para habib tersebut.
"Kasus ini terus dilakukan penyidikan dan kepolisian setempat kita minta untuk mewaspadai terjadinya gangguan keamanan," ucapnya.
Zainal Abidin sendiri bersikeras dan meyakini bahwa makam tersebut merupakan makam para habib dari Palembang. Sebelas habib tersebut adalah Habib Umar bin Yahya Al Habsy, Habib Abdullah Bin Umar Al Habsy, Habib Iberahim Bin Abdullah Al Habsy, Habib Usman Bin Thaha Bin Al Habsy, Habib Jauhari Bin Abdullah Bin Al Habsy, Habib Abdullah Azis Bin Hasan, Syarifah Salbiah Binti Syafii, Sarifah Maimunah Binti Hasan, Habib Mahmud Bin Yahya, Habib Usman Bin Yahya, dan Habib Syafii Bin Yunus.
Apakah ini modus penipuan baru, dengan berkedok makam keramat kemudian meminta semacam sumbangan pada warga yang berziarah? Pihak kepolisian masih menyelidiki secara intensif.
Ataukah memang ada semacam keajaiban, dimana masih banyak yang percaya akan hikayat bahwa jasad orang yang suci itu terbang bersama rohnya?