Yang jadi masalah adalah gambar pada situs tersebut sebagai pelengkap berita yang ditulis. Pada Vivanews, gambar yang ditempatkan ternyata gambar pemain-pemain yang tergabung di 'timnas' KPSI. Terlihat dalam foto tersebut Firman Utina dan Ponaryo Astaman sedang bercanda disela-sela latihan mereka saat persiapan menghadapi Valencia dua bulan yang lalu. Yang di Tempo malah lebih parah, gambar yang ditempatkan adalah para pemain 'timnas' KPSI yang sedang latihan di lapangan Agrokusuma Malang.
Sebagai media yang besar, seharusnya Vivanews dan Tempo bisa lebih jeli dan selektif mengangkat tulisan. Apakah memang wartawan dan redakturnya yang 'bodoh', hingga tidak bisa membedakan mana timnas yang akan/sudah bertanding? Apa sulitnya mengambil gambar latihan timnas senior di komplek Halim Perdana Kusuma? Apa sulitnya mengambil gambar timnas U-22 yang kemarin malam bertanding menghadapi Malaysia?
Ataukah memang penempatan gambar yang tidak sesuai dengan beritanya ini disengaja? Sebagai propaganda negatif dan manipulasi pada masyarakat, hingga nanti akan terbentuk opini bahwa timnas yang resmi adalah yang saat ini sedang dan cuma berlatih di Malang? Apakah sudah sedemikian parahnya integritas wartawan saat ini sehingga mereka melupakan kode etik jurnalistik yang seharusnya mereka junjung tinggi sebagai prinsip dasar pekerjaan mereka? Kode etik jurnalistik pasal 3 berbunyi "Wartawan Indonesia tidak menyiarkan berita, tulisan atau gambar yang menyesatkan, memutarbalikkan fakta, bersifat fitnah, cabul, sadis dan sensasi berlebihan."