Hanya sekali saja BePe memenuhi panggilan timnas, itu pun diajang yang tidak resmi, sekedar laga ekshibisi melawan Valencia CF. Bahkan karena tindakannya itu BePe sempat dicap sebagai pemain amatir oleh La Nyalla Matalitti. Tak cukup dengan itu, BePe pun dihina sebagai pengkhianat karena tidak mematuhi perintah klubnya. BePe pun membela diri dengan beralasan membela timnas itu adalah kewajiban setiap pemain yang dipanggil. Sayang, BePe kemudian mundur kembali dengan alasan klasik, demi profesionalitas. BePe pun sempat berujar dirinya tidak akan memperkuat timnas hingga konflik ini selesai.
Dengan adanya panggilan dari KPSI ini, bagaimanakah nanti sikap BePe? Akankah dia memegang teguh pernyataannya dulu, bahwa dia tidak akan memenuhi panggilan timnas selama masih ada konflik? Kalau BePe lupa, ada baiknya saya ingatkan kembali pernyataan dari BePe ini, ”Saya tidak pernah menyesal bergabung dengan timnas”. ”Saya dianggap pengkhianat oleh KPSI, untuk itu saya gagal paham”. “Saya berharap dan berterima kasih kalau tidak dipanggil timnas KPSI”. ”Karena kita tahu itu (timnas kpsi) adalah hal yang salah”. (RRI 105 FM, 11 Agustus 2012).
Sebagai pemain yang masih dihormati oleh para juniornya, saya harap BePe memegang teguh ucapannya sendiri. Kalau BePe tahu dan sadar bahwa 'timnas' KPSI itu hal yang salah, saya harap dia menularkan pengetahuan dan kesadarannya itu pada pemain-pemain yang lain.