Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Ironi Klub ISL, Kontrak Pemain Baru Abaikan Gaji Pemain Lama

2 September 2012   13:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:00 2654 8
Menyambut digelarnya kembali ISL sekitar bulan November nanti, klub-klub ISL mulai memperkuat skuadnya. Ada pemain yang dibuang, ada pemain baru yang masuk. Sriwijaya FC, Persisam, serta Persib termasuk klub yang aktif di bursa transfer pemain Indonesia. Sriwijaya FC sudah memastikan mengontrak Abdul Rahmah, bek asal Semen Padang FC. Sementara itu, Persisam baru saja mengkonfirmasi senin besok akan mengontrak striker timnas asal Semen Padang FC, Ferdinand Sinaga. Sedangkan Persib baru mendatangkan Firman Utina, dari Sriwijaya FC. Selain itu, Persib juga melepas beberapa pemainnya. Tercatat Zulkifli, M. Nasuha, M. Ilham dan Aliyudin 'dipecat' dan dipersilahkan mencari klub baru.

Namun, ada berita tak sedap dibalik giatnya bursa transfer klub-klub ISL tersebut. Disaat mereka getol merekrut pemain baru, kesejahteraan pemain lama malah diabaikan. Sriwijaya FC dan Persisam disebut-sebut masih menunggak gaji pemain beberapa bulan. Seperti yang diungkapkan Firman Utina lewat akun twitternya @FirmanUtina_15. Dalam kicauannya, selain meluruskan berita bahwa dia sudah pamit pada manajemen untuk pindah ke Persib, Firman juga mengungkapkan bahwa manajemen SFC masih menunggak gaji yang menjadi haknya.

Sementara itu, kasus tunggakan gaji pemain di Persisam Samarinda diungkapkan oleh legiun asingnya, Ronald Fagundez. Seperti yang dilansir dari duniasoccer.com, pria berkebangsaan Uruguay tersebut mengaku secara terang-terangan belum menerima gajinya sejak bulan Mei lalu. "Ya betul, sampai sekarang belum dibayar," ungkap mantan pemain Persik Kediri tersebut, Minggu (2/9). Fagundez juga mengaku bingung, saat ini ia mendengar kabar bahwa manajemen Persisam gencar mengontrak pemain baru, tetapi hingga saat ini gajinya tak kunjung dibayar. Terakhir, Fagundez tetap berharap sisa gajinya bisa segera dilunasi manajemen Persisam Putra. "Aku hanya ingin mereka bayar gajiku," pungkasnya.

Hal yang berbeda dilakukan oleh klub-klub dibawah kompetisi PT. LPIS. Beberapa klub yang menunggak gaji pemain akhirnya mulai menemukan jalan keluar. Pihak konsorsium yang selama ini menyediakan pendanaan bagi klub-klub tersebut menawarkan dua opsi penyelesaian, yakni terminasi gaji atau pelunasan gaji dengan cara dicicil. Tawaran pihak konsorsium ini disampaikan oleh manajer Persis Solo, Joni Sofyan Erwandi seperti yang dilansir dari situs merdeka.com. Ditambahkan Joni, berdasarkan pertemuan dengan sejumlah pemain Persis, para pemain cenderung memilih penawaran pelunasan gaji dengan cara terminasi atau rasionalisasi. Indikasi para pemain lebih memilih tawaran rasionalisasi gaji daripada diangsur juga diisyaratkan oleh kapten tim Persis, Affan Lubis. "Kalau saya memilih dua tawaran itu, pilih yang jelas saja yakni terminasi gaji. Meskipun, gajinya hanya dilunasi dua bulan saja," kata kapten Tim Persis Solo, Affan Lubis. Selain Persis Solo, klub-klub yang mendapat opsi terminasi gaji diantaranya adalah PSMS Medan.

Dari sini bisa kita lihat, betapa klub-klub IPL cenderung ingin menyelesaikan masalah tunggakan gaji pemainnya terlebih dahulu, daripada merekrut pemain baru. Hal ini juga tak lepas dari belum jelasnya format kompetisi musim depan yang masih menunggu hasil kerja tim Joint Committe PSSI, sebagaimana yang diarahkan oleh AFC bahwa hanya ada satu kompetisi kasta tertinggi di Indonesia.

Sedangkan klub-klub ISL, dengan 'terpaksa' mereka harus memutar otak untuk mempersiapkan timnya agar bisa ikut berkompetisi di ISL, yang oleh penyelenggaranya PT. Liga Indonesia seakan dipaksakan untuk bergulir lagi November mendatang. Ironisnya, ditengah 'keasyikan' membentuk tim baru, mereka malah mengabaikan tunggakan gaji pemain di musim sebelumnya.


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun