Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Mimpi Indah Pemain ISL di Piala Dunia 2014

26 Juli 2012   16:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:35 5234 8
Cobalah lihat daftar pemain dibawah ini:

Depan: Boaz salossa (Mutiara hitam), Syamsir alam (Penarol, Uruguay), Gabriel Omar (Jakarta Metropolitan FC), Bambang Pamungkas(Jak Metropolitan FC)

Tengah: Bryan Arya (Bahana Yudha), David Laly (Mutiara Hitam), Moses Romario Banggo (Mutiara Hitam), Mikel Simorangkir (Jak. Metropolitan), Asril Chaniago (Persatuan Andalas), Ahmad Bustomi (Omiya Ardija), Vincent Iwan Watimena (Moraya Minahasa), Egi Melgiansyah (Urawa Reds)

Belakang: Yericho Cristiantoko (Charleroi, Belgia), Ronald Prost (Sturm Graz, Austria), Gunawan Dwi Cahyo (Singosari Putra Malang),Seftia Hadi (Ombak Musi), Saman Alam Shah (Sawerigading FC), Diego Ferdinand Muaramuri (Badai Wamena), Alfin Tuassalamony (Novarra, Italia)

Kiper: Kurnia Meiga (Singosari Putra Malang), Andritany Ardhyaksa (Jakarta Metropolitan), Purnomo Prabowo (Geylang FC, Singapura)

Pelatih : Andy Bachtiar Yusuf

Ada banyak nama yang mungkin anda kenal, juga ada beberapa nama yang masih terasa asing. Apalagi melihat berbagai nama klub yang sungguh terasa asing di telinga pecinta sepakbola Indonesai. Tapi jangan kaget dulu, susunan pemain diatas adalah bocoran daftar skuad timnas untuk Piala Dunia 2014 di Brazil.

Nah, sejak kapan timnas kita meraih tiket ke Piala Dunia 2014? Bukankah baru kemarin timnas Indonesia dibantai Bahrain 0-10 di babak pra kualfikasi Piala Dunia 2014? Kok bisa-bisanya mampu tampil di Brazil dua tahun lagi? Tenang saja, itu semua hanya ada di film "Hari Ini Pasti Menang (Gabriel Omar 8)" yang disutradari oleh Andy Bachtiar Yusuf.

Film yang diadaptasi dari novel "Menerjang Batas" karya Estu Ernesto Santoso ini menceritakan mimpi seorang pemain bola bernama Gabriel Omar Baskoro dari klub Jakarta Metropolitan FC. Dari seorang anak desa Ungaran, Semarang Jawa Tengah, Gabo akhirnya menjelma menjadi pemain sepakbola idaman yang mampu membawa timnas Indonesia melangkah ke babak 8 besar Piala Dunia 2014. Setelah berhasil menyisihkan Perancis, Denmark, dan Chile di babak penyisihan Grup D serta mengandaskan tim raksasa Eropa, Belanda, di babak enam belas besar, Indonesia akhirnya tumbang di babak perempat final Piala Dunia 2014. Tim Garuda kalah 1-2 oleh tuan rumah Brazil lewat gol David Luiz di penghujung pertandingan yang sontak mengubur impian masyarakat Indonesia untuk dapat berbicara lebih banyak di event olahraga terbesar di dunia tersebut. Meski harus terhenti di babak perempat final, Gabo sendiri meraih predikat top skor.

Dalam film tersebut, sutradara Andy Bachtiar Yusuf memang banyak mempergunakan setting dan pemain asli sepakbola. Diantaranya Ramdani Lestaluhu, Andritany, dan Hasim Kipuw. Juga beberapa elemen suporter seperti Pasoepati, kelompok suporter dari Persis Solo. Bahkan, untuk bisa menghadirkan nafas asli sepakbola Indonesia, Ucup, panggilan akrab sang sutradara, tak segan-segan menghadirkan nama-nama asli pesepakbola Indonesia, yang hampir semuanya dia ambil dari pemain-pemain yang berkompetisi di ISL. Meskipun untuk nama klubnya sudah dia ubah sedemikian rupa, tapi tetap saja nama-nama pesepakbola asli tersebut masih terasa sangat familiar.

Namun, ada beberapa perbedaan diantara bocoran susunan pemain di film dengan novel aslinya. Jika di novel asli Bambang Pamungkas diceritakan bermain di Fiorentina lalu pindah ke Borussia Dortmund, namun dalam bocoran skuad timnas diatas, BePe diceritakan hanya berasal dari klub lokal Jakarta Metropolitan FC, klub yang sama dengan sang tokoh utama Gabriel Omar Baskoro. Begitu pula dengan Ahmad Bustomi. Dalam novel, dia bermain untuk Schalke 04. Namun dalam film diceritakan klub Bustomi adalah Omiya Ardija dari J-League.

Sebagai seorang komentator dan pengamat sepakbola yang sering nongol di kompetisi ISL, wajar jika kemudian Bang Ucup membawa gerbong pemain-pemain ISL dalam filmnya. Tak ada nama-nama pemain LPI/IPL, meskipun beberapa nama bisa jadi tidak kalah terkenalnya dengan nama-nama diatas, seperti Andik Vermansyah. Hanya terselip satu nama saja, Gunawan Dwi Cahyo. Tentu saja urusan pemilihan tokoh film merupakan hak dari sang sutradara, untuk apa pula kita harus meributkannya? Ya, mungkin saja Bang Ucup membawa pemain-pemain ISL tersebut dalam filmnya, untuk menghadirkan sebuah mimpi indah di Piala Dunia. Sebuah mimpi indah bermain di timnas Indonesia. Karena faktanya, akibat kisruh di federasi dan dualisme kompetisi, para pemain ISL tersebut dikebiri haknya untuk bermain di timnas oleh sekelompok orang. Sekarang ini, nama-nama pemain yang dulu menjadi langganan di timnas Indonesia mulai tergeser dengan munculnya wajah-wajah baru, yang mampu menghipnotis pecinta sepakbola Indonesia. Rasyid Bakrie, Andik Vermansyah, Bima Ragil, Aji Saka masih bisa bangga mereka menginjakkan kakinya pada sebuah realita, bukan sekedar mimpi.



KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun