Apapun dalihnya, tak sepatutnya ANTV menyiarkan ulang pertandingan yang ujung-ujungnya hanya membawa petaka ini. Apalagi kalau hanya sekedar mencari ratting dan memenuhi slot iklan. Demi ambisi bisnis, etika dan simpati pada korban akibat kekerasan suporter sepakbola sudah ditinggalkan oleh ANTV. Jangankan memberitakan, alih-alih ANTV malah dengan bangganya menyiarkan ulang.
Atau mungkin memang ANTV tidak punya pilihan acara lain. Sehingga acara sepakbola secara terus menerus disiarkan. Mending jika sepakbolanya bermutu. Tapi jika sepakbola itu berbungkus adegan kekerasan, bukankah ini berarti ANTV turut mendidik para suporter sepakbola tanah air dengan budaya kekerasan pula?
Sudah sepatutnya kita hilangkan channel ANTV dari daftar pilihan televisi.