Bagaimana tidak, jika untuk mewujudkan mimpi meraih gelar juara Liga Champions, sang pemilik Chelsea Roman Abramovich sampai rela mengucurkan uang hingga senilai Rp. 14,6 triliun sejak dia mengakuisisi Chelsea dari tahun 2003. Angka ini merupakan perkiraan dari perusahaan audit Deloitte. Detail mengenai investasi Abramovich di Chelsea memang tidak pernah diketahui, tapi, Deloitte menaksirkan angka triliunan tersebut berdasarkan pembelian pemain-pemain bintang dan perekrutan pelatih-pelatih berkelas.
Sejak menjadi penguasa Chelsea, Abramovich sudah mendatangkan 66 pemain berlabel bintang, dengan harga-harga selangit. Dan sudah terjadi 8 kali pergantian pelatih kelas dunia. Demi mewujudkan ambisinya menjadi penguasa Eropa, Abramovich tak segan mendepak pelatih yang dianggap belum bisa mewujudkan mimpinya tersebut. Nama-nama seperti Jose Mourinho, Carlo Ancelotti, Felipe Scolari hingga Andre Villas Boaz, yang tak diragukan lagi portofolionya harus rela tersingkir. Tak disangka, kesuksesan Chelsea malah berawal dari tangan dingin pelatih caretaker Roberto Di Matteo. Ironisnya, Di Matteo pun diberitakan terancam tak akan dijadikan manajer dan pelatih tetap Chelsea musim depan.
Entah apalagi yang akan dicari Abramovich. Dengan kekayaan yang semakin surut, bahkan posisinya sebagai orang terkaya di Rusia sudah digeser oleh Alisher Usmanov yang kini mengejar Arsenal untuk diakuisisi. Mimpi sebagai penguasa benua biru sudah tercapai, lantas mimpi apalagi yang ingin dicapai Roman Abramovich dan Chelsea FC? Treble, dan mengakhiri hegemoni Manchester United di Liga Inggris, mungkin itulah jawabannya.