Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Presiden & TNI untuk PSSI

20 April 2015   06:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:54 27 0

Salut kepada Menpora Imam Nahrawi atas perilaku BONEK (Bondho Nekat)-nya membekukan PSSI, kebijakan tersebut perlu dukungan presiden. Presiden Jokowi yang menggelorakan Revolusi Mental selama masa kampanyenya perlu turun tangan untuk melakukan Revolusi Mental pembenahan organisasi PSSI. Jangan sampai presiden berkata “bukan urusan saya” ketika dicurhati rakyat soal kisruh PSSI yang berdampak pada merosotnya prestasi tim nasional sepakbola Indonesia. Presiden Soeharto turun tangan untuk PSSI dengan menempatkan orang dekatnya sebagai Ketua Umum PSSI. Kardono ketua umum PSSI periode 1983-1991 seorang ABRI yang berada di ring satu Presiden Soeharto. Kardono yang menjabat ketua umum PSSI pada masa tersebut tercatat sebagai sekretaris militer Presiden Soeharto. Kedekatan ketua umum PSSI dengan Presiden Soeharto membuahkan gelar terhormat kepada Kardono sebagai ketua umum PSSI paling sukses hingga saat ini.  Prestasi tertinggi tim nasional senior Indonesia dalam bentuk trophy di level Asia Tenggara digenggam pada SEA GAMES 1987 Jakarta dan SEA GAMES 1991 Manila pada masa pemerintahan presiden Soeharto. Pada tahun 1986 tim nasional sepakbola Indonesia nyaris lolos ke putaran final Piala Dunia Mexico kalah bersaing dengan tim nasional Korea Selatan pada fase akhir zona Asia. Dibawah asuhan pelatih Bertje Matulapelwa tim nasional sepakbola Indonesia 1986 memberikan kebanggaan kepada bangsa walaupun gagal lolos ke Mexico. Ketua umum PSSI berikutnya periode 1991-1999 masih dipegang kalangan ABRI yaitu Azwar Anas dengan prestasi lolos putaran final Piala Asia 1996 di Uni Emirat Arab. Agum Gumelar sebagai sosok militer terakhir yang memimpin PSSI pada periode 1999 – 2003.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun