Saya adalah si pengecut yang tidak punya keberanian untuk memiliki mimpi. Sejak kecil, saya selalu dihadapkan oleh kenyataan hidup yang selalu membuat saya berpikir bahwa saya tidak layak untuk memiliki cita-cita. Yang saya tahu saat itu adalah, mimpi hanya boleh dimiliki oleh mereka yang bapaknya pejabat, aparat, atau apapun itu asal bukan keluarga melarat. Saya tahu betul bahwa ayah dan ibu saya hanya petani yang lahannya pun milik orang lain. Jangankan mimpi kuliah di UI (Universitas Indonesia), bisa lulus SMA saja sudah merupakan pencapaian yang luar biasa. Begitulah kira-kira gambaran hidup saya sebelum  saya mengenal
Ruangguru. Sekolah hanya sekedar duduk dan pulang, berharap selembar ijazah terbit agar dapat segera bekerja untuk mendapatkan banyak uang.
KEMBALI KE ARTIKEL