Buat anda yang senang ngopi pasti sudah biasa mendengar bahkan minum kopi luwak, kopi gayo , kopi toraja dan jenis-jenis kopi lainnya yang saya tidak begitu hapal, karena saya sebenarnya bukan penikmat kopi. Saya ngopi paling pada waktu-waktu tertentu saja... biasanya karena ada acara rame-rame dan kudu ngopi sebagai pengusir rasa kantuk. Budaya ngopi  sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian masyarakat kita, mulai dari kelas warung kopi, kopitiam sampai gerai kopi di Starbucks ramai dikunjungi penikmat kopi. Atasan saya dikantor,  begitu nyampe langsung minta disediakan kopi sebelum memulai aktifitas kerjanya. Lain lagi dengan teman saya yang sangat maniak kopi, buatnya ngopi sudah kayak minum obat saja,  minimal 3 kali sehari. Jadwalnya pun  persis sama yaitu pada pagi hari, setelah makan siang harus ngopi juga dan sore hari. Sesekali ada juga jadwal kopi sore (kopsor) bareng teman-teman lainnya.
Kali ini saya pengen bagi-bagi cerita tentang kopi jantan (male coffee) atau yang biasa disebut pea berry coffee. Tapi pernahkah anda mendengar atau bahkan minum kopi jantan? Buah Kopi Apa istimewanya kopi jantan ini? Keistimewaanya disebabkan  jumlah Kopi Jantan yang sangat terbatas, yaitu hanya 3 (tiga) persen saja dari satu pohon kopi terdapat kopi jantan, sisanya sudah tentu kopi betina. Disamping itu kopi jantan (coffee pea berry ) rasanya lebih enak dan lebih harum bau kopinya
KEMBALI KE ARTIKEL