Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Sahat Golkar: Silahkan KONI Ambilalih Puslatda, Jangan Cuma Ramai di Media

20 Oktober 2011   06:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:44 247 0
[caption id="attachment_136799" align="alignleft" width="319" caption="DISERAHKAN KONI. Ketua Umum Pertina Jatim, Sahat Tua P. Simanjuntak, SH. sangat senang atas kabar pengambialihan Puslatda oleh KONI Jatim"][/caption] MANUVER politis yang dilakukan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim terhadap system pembinaan Pusat Latihan Daerah (Puslatda) Tinju, ternyata tidak membuat gentar Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Tinju Amatir (Pertina) Jatim. Ancaman pengambilalihan Puslatda terkait kegagalan tim Jatim merebut medali emas dalam Putaran Pertama Kejurnas 2011 Pra-PON di Mataram, yang dilontarkan Ketua Harian KONI Jatim H. Dhimam Abror Djuraid juga tak mempan merontokkan mental para pengurus yang dikomandani Sahat Tua P. Simanjuntak, SH.

”Kalau KONI Jatim akan mengambilalih Puslatda tinju, saya berharap secepatnya dilakukan. Jangan hanya mengancam dan melakukan manuver politik lewat media. Saat ini sudah bukan waktunya lagi membingungkan masyarakat Jatim. Saat ini waktunya meningkatkan pembinaan, karena PON 2012 sudah dekat dan Jatim harus mampu kembali menjadi juara umum,” kata kata Ketua Pengprov Pertina Jatim Sahat Tua P. Simanjuntak di ruang kerjanya, Gedung DPRD Jatim Jl. Indrapura, Surabaya, Kamis (20/10/2011).

Pertina Jatim, menurut dia, sangat senang sekali saat mendengar kabar KONI Jatim akan mengambilalih Puslatda 100/II cabor tinju yang diproyeksikan untuk PON Riau. Sebab dengan terselenggaranya pengambilalihan tersebut, maka Pengprov dapat berkonsentrasi pada system pembinaan regenerasi atlet dan penyelenggaraan Kejuaraan Daerah.

Selain itu, pengambilalihan tersebut dapat melepaskan Pengprov dari predikat ”kambing hitam” atas kegagalan tim Jatim memenuhi target medali KONI. Karena itu, Pertina Jatim berharap pengambilalihan Puslatda itu hendaknya segera dilakukan KONI Jatim, karena PON Riau sudah kian dekat dan para petinju membutuhkan sistem pembinaan yang lebih bagus dari konsep pembinaan yang dilakukan Pertina Jatim.

Tidak hanya itu, Sahat menegaskan, akan sangat hormat dan siap mendukung kebijakan KONI Jatim kalau saja pengambilalihan penanganan Puslatda tidak hanya terhadap cabor tinju. Namun, juga dilakukan terhadap cabor-cabor lain yang disiapkan untuk menghadapi PON 2012. Dengan melakukan pengambilalihan semua Puslatda cabor, maka para binpres Pengprov cabor dapat tahu kelebihan para pengurus KONI Jatim dalam membina atlet. Sehingga nantinya para binpres tersebut dapat “meguru ilmu” pembinaan atlet pada KONI Jatim.

STRATEGI EMAS

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun