Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Halangi Atlet Mundur, Wallet Jombang Berpotensi Langgar HAM

30 Oktober 2011   09:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:17 266 0
[caption id="attachment_138971" align="alignright" width="420" caption="EMPAT pesofbol putri mengajukan undur diri dari klub Wallet Jombang. Tiga atlet merupakan pesofbol langganan tim Jatim, yaitu Laila Mara"][/caption] PEMAHAMAN tentang HAM (Hak Asasi Manusia) belum membumi dalam masyarakat Indonesia. Perilaku Pelanggaran HAM seseorang pun masih terus berlangsung di masyarakat. Perilaku itu tak hanya di sektor umum, bisnis, dan politik saja. Namun di sektor olahraga yang mengutamakan sportifitas pun lebih banyak diwarnai oleh pelanggaran HAM.

Nasib yang dialami empat atlet sofbol klub Wallet Jombang, misalnya. Dengan alasan ingin meningkatkan skill dan prestasinya sebagai pemain Perbasasi (Perserikatan Bisbol dan Sofbol Amatir Seluruh Indonesia) Pengprov Jatim, pesofbol Laila Mar’atul Ulya, Jihan Valeha, Ilmi Khurin Ien, dan Venti Hardiyatmi Rochmana ini mengajukan surat pengunduran diri. Surat itu diajukan pasca sepulang mereka dari Pra-PON 2012 di Kompleks Lapangan Sport Center Kasongan,Kab. Katingan, Kalteng, awal Juli silam. Jihan dan Venti mengajukan pengunduran diri pada 10 Agustus, Ilmi Khurin Ien pada 19 September, sementara Laila pada 1 Oktober.

”Kami mundur dari klub Wallet yang memoles dan mengajarkan kami tentang bermain sofbol, karena ingin meningkatkan skill dan prestasi kami sebagai atlet,” kata Ilmi Khurin Ien didampingi  Jihan Valeha dan Venti Hardiyatmi Rochmana di lapangan sofbol Dharmawangsa, Surabaya, Minggu (30/10/2011).

Ketiganya serentak menegaskan, bahwa . keinginan mereka untuk meeningkatkan skill dan prestasinya tak akan tercapai jika tetap bergabung dengan Wallet Jombang. Selain minimnya even sofbol di Jombang yang dibutuhkan untuk menggembleng diri, mereka juga sudah merasa sudah tak cocok dengan atmosfer klub. Sehingga mereka hampir selalu diserang rasa penat dan malas untuk berlatih.

Pada awalnya mereka yakin pengunduran dirinya akan direspon positif. Dasar sesumbar pengurus klub yang tidak akan nggandoli pengunduran diri atlet, meski atlet tersebut sudah menjadi atlet pilihan pengprov Jatim.

Namun, harapan yang diprediksi keempat pesofbol putrid tersebut tak terjadi. Surat jawaban yang diberikan klub Wallet Jombang atas surat pengunduran diri mereka per –tanggal 7 Oktober 2011,ternyata berisi sebaliknya. Dalam surat nomor 003/CSW/X/2011 yang ditujukan pada Jihan Valeha dan Fenti Hardiyatmi, serta surat nomor 004/CSW/X/2011 yang ditujukan pada Ilmi Khuri Ien, ditegaskan bahwa klub Wallet Jombang menolak pengunduran diri mereka. Keputusan itu berdasar hasil rapat pengurus klub yang diselenggarakan pada 6 Oktober 2011.

Pertimbangan lain atas penolakan pengunduran diri keempatnya, karena klub merasa telah melakukan pembinaan dari tingkat dasar. Selalu mengikutsertakan mereka dalam kejurda, kejurnas, dan kejuaraan-kejuaraan lainnya. Juga, mengantarkan mereka menjadi atlet Jatim. Selain itu, karena tenaga para atlet tersebut masih dibutuhkan klub.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun