”Konsep penyelenggaraan kejuaraan angkat besi dan binaraga Piala KONI Surabaya ini sebagai arena peningkatan pembinaan. Selain itu, juga untuk merangsang proses pembibitan atlet usia dini. Karena itu, lifter dan binaragawan yang tampil dalam even ini dibatasi,” kata Ketua Umum PABBSI (Persatuan Angkat Besi/Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia) Surabaya, Teguh Edyanto di secretariat KONI Surabaya, Kamis (27/10) siang.
Salah satu target pembinaan yang menjadi incaran penyelenggaraan kejuaraan ini, menurut dia, membangun skuad angkat besi dan binaraga yang berpotensi emas Porprov (Pekan Olahraga Provinsi) IV/ 2014 di Madiun. Skuad tim Surabaya mulai disiapkan pada tahun III/ 2011 ini, karena pengalaman pahit dalam Porprov 2011 di Kediri, Juli silam.
Dari arena Porprov III Kediri lalu, PABBSI Surabaya gagalmemenuhi target 2 emas dari KONI Surabaya. Dari tujuh lifter angkat besi dan tujuh binaragawan yang diterjunkan dalam pesta olahraga multieven presitisius di Jatim itu, skuad yang diterjunkan hanya mampu membawa pulang satu perak dan satu perunggu. Medali itu buah tangan dari binaragawan M. Rofiq dan Yosua.
”PABBSI tidak mau dituding sebagai sumber kegagalan mendulang medali Porprov III. Kegagalan memenuhi target KONI itu merupakan kesalahan berjamaah. Salah satunya masa persiapan tim yang sangat singkat, yaitu hanya empat bulan,” katanya membela diri.
Sedangkan penyebab lainnya adalah factor X sebagai efek domino dari kebijakan PB. Porprov III yang buta data atlet, juga tidak tegas dalam mengambil kebijakan. Sehingga dalam Porprov itu banyak bertanding lifter “bajing loncat”. Lifter non-binaan daerah yang diwakili.
Dengan target untuk memperbaiki prestasi di Kediri, maka PABBSI Surabaya juga akan menurunkan skuad yang selama ini mengikuti program Puslatcab (Pusat Latihan Cabang) jangka panjang juga akan ditampilkan. Misalnya dari cabor angkat besi terdiri dari Mahendra, Reza, Aisy, Febri, Maszainudin, Agung, dan Alda, sementara dari cabor binaraga adalah Aldiego R, Yosua, M. Rofiq, Riski.
”Pengkot berambisi untuk membuat prestasi dalam Porprov 2014, sehingga atlet pun harus dipersiapkan sejak kini. Sebab dalam cabor angkat besi, kekuatan angkatan lifter sangat bergantung pada kamanya waktu latihan dan kedisiplinan atlet,” ujar pria parobaya berdarah Madura itu.
Sebagai motivasi bersaing, maka panpel kejuaraan Piala KONI tersebut tak hanya memberikan medali juara dan piagam peserta Piala KONI Surabaya 2011. Para juara, dikatakan Teguh, nantinya juga akan memberikan bonus dana pembinaan sesuai standart yang ditetapkan KONI Surabaya. (#)