Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Kontingen Surabaya Laporkan Kenakalan Kab. Malang

16 Juli 2011   06:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:38 229 0
Pertempuran dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) III/2011 kian sengit. Pertempuran tidak hanya berlangsung di arena perebutan medali cabang olahraga (cabor) saja. Namun, juga berlangsung di arena administrasi keabsahan pemain. Bende peperangan yang akan ditabuh Kontingen Surabaya adalah melaporkan tampilnya empat pebulutangkis illegal yang diturunkan Kabupaten Malang. Empat pebulutangkis illegal yang diprotes adalah Yayuk Rahayu (PB. Djarum Kudus), Lia Listyaningrum (PB. Aufa Jaktim), Ferdinand Pascal (PB. Djarum Kudus), dan Engga Setiawan (PB. Djarum Kudus). Komandan Kontingen Surabaya Sigit Sugiharsono di markas Kontingen Surabaya, di Graha Surya Hotel, Sabtu (16/07/2011) pagi mengatakan, kami mengajukan protes atas tampilnya empat pebulutangkis illegal yang memperkuat Kab. Malang. Pasalnya data perlengkapan protes yang diminta technical delegate cabor bulutangkis PB. Porprov III, Eddyanto Sabarudin baru kami dapatkan Jumat (15/07/2011) malam. Menurut dia, surat protes tersebut akan dikirimkan ke PB. Porprov III pada Sabtu (16/07/2011) siang . Isi surat protes tak hanya memprotes keberadaan empat pebulutangkis ilegal yang diturunkan Kab. Malang. Kontingen Surabaya juga memprotes perolehan 2 medali emas Kab. Malang yang didulang dari nomor beregu putra dan putri. "Beberapa teman juga menyarankan kami untuk melaporkan secara pidana atas kenakalan yang dilakukan empat pebulutangkis ilegal itu. Sebab data yang lkami dapatkan, pada saat ini keempatnya juga memiliki KTP daerah lain yang masih hidup," katanya didampingi tim aju Drs. H. Ismail dan tim monev bulutangkis Irwan Setiadi. Pertimbangan Kontingen Surabaya mengajukan protes atas empat pebulutangkis ilegal yang tampil di arena Porprov III, diakui, lebih pada pertimbangan sistem pembinaan atlet di Jatim, pelaksanaan regulasi Porprov III secara tegas, serta menjaga kualitas pembinaan atlet dari daerah lain. Ini karena, empat pebulutangkis yang tampil dalam Porprov III itu saat PON 2012 di Riau akan tampil memperkuat daerah lain. Sehingga tampilnya keempat pebulutangkis tersebut sangat merugikan Jatim, baik dalam alokasi dana penyelenggaraan yang dikucurkan dari APBD Jatim. "Porprov III ini dana penyelenggaraannya sebesar Rp 14,5 miliar berasal dari alokasi APBD Jatim. Karena itu, arena pertandingan juga cuma halal untuk dinikmati para atlet Jatim," kata Irwan Setiadi. Sedangkan anggota keabsahan PB Porprov III, Pramudyanto di sekretariat PB. Porprov III, di Hotel Insumo Palace, mengatakan, keabsahan PB. Porprov III selama ini hanya melakukan pengesahan atas tampilnya seorang atlet, senyampang tim aju masing-masing daerah mampu menunjukkan dokumen keabsahan yang ditetapkan oleh PB. "Secara pribadi, saya juga sudah mencurigai tampilnya keempat pebulutangkis itu. Sebab nama-nama mereka sudah sangat terkenal di arena pebulutangkisan nasional. Namun kami tidak bisa melakukan pengguguran, karena Kab. Malang mampu menunjukkan dokumen keabsahan yang diwajibkan untuk dipenuhi setiap atlet," katanya. Karena itu, dia menyarankan, kalau pun Kontingen Surabaya berhasil memiliki bukti-bukti konkrit yang mampu menggugurkan keabsahan keempat pebulutangkis tersebut, maka protes silahkan dilayangkan secepatnya. Sehingga PB. Porprov III dapat segera melakukan kebijakan tegas, sehingga para atlet non Jatim tidak ikut menikmati pesta olahraga daerah yang dibiayai APBD Jatim ini. PESTA API Sedangkan pembukaan Porprov III yang digelar di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jumat (15/07/2011) malam, berlangsung meriah. Selain disemarakkan oleh penampilan band ibu kota, Letto, pembukaan dimeriahkan oleh parade kembang api yang dilakukan oleh Ayu Promotion, Surabaya. Kembang api senilai Rp 50 juta dibakar menyongsong ucapan Jatim Jaya yang diteriakkan Gubernur Jatim. Drs. H. Soekarwo. Pembukaan diawali dengan sambutan dari Ketua KONI Jawa Timur (Jatim), Drs. H. Saifullah Yusuf. Dilanjut sambutan orang nomor satu di Jatin, Drs. H. Soekarwo. "Pembukaan hari ini kira-kira lebih meriah dari PON. Jalan-jalan penuh. Pedagang kaki lima laris," kata Soekarwo dalam sambutannya. Pria berkumis tebal yang akrab disapa Pakdhe Karwo ini berharap, Porprov III mampu memunculkan atlet-atlet pemecah rekornas, rekor PON, ataupun rekor SEA Games, dan rekor Olimpiade bila perlu. Sehingga alokasi dana dari APBD Jatim sebesar rp. 14,5 miliar itu menghasilkan manfaat untuk pembinaan atlet Jatim. Bukan atlet kontrakan dari daerah lain, yang ikut tampil hanya lantaran iming-iming rupiah dari daerah yang mengontraknya. Karena itu, PB. Porprov III harus bersikap tegas terhadap semua atlet kontrakan yang tampil dalam Porprov III. Selain itu, daerah yang nekat menampilkan atlet kontrakan dan terbukti melakukan pelanggaran. Dengan nada bariton, Pakdhe mengancam akan meminta pemimpin daerahnya, Bupati atau Walikotanya untuk bertanggung jawab dihadapannya. "Tolong sikap jujur dan sportif dijunjung tinggi. Terhadapn wasit, pembina maupun panitia. Semua harus kompak untuk memajukan olahraga Jawa Timur," ujarnya. Seiring bunyi sirine yang mengaung seisi stadion, maka pesta kembang api pertama dimulai. Selama lima menit, seluruh orang yang hadir di stadion dibuat terpana dengan gebyar kembang api. Dilanjut atraksi seni beladiri militer, Yong Moodo oleh 500 prajurit dari Kodam V Brawijaya. Usai Yong Moodo mendemontarsikan kadigdayan individu pasukannya, acara dilanjut dengan parade kesenian daerah, dari Kediri maupun Tulungagung. Penontoh kembali dibuat terpana oleh atraksi kembali api kedua. Kali ini durasinya lebih lama, sekitar 15 menit. Selain itu kembang api juga lebih bervariasi. Lagit mendung Kota Kediri pun disulap menjadi warna warni. Hijau, merah, kuning bersahutan di langit stadion. Penampilan Letto yang menghangatkan suasana menutup acara pembukaan. Dan, Stadion Brawijaya pun gayeng dan bergoyang oleh gerakan gemulai para penonton hingga larut malam datang. (vd)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun