Setelah ditelusuri dan dipelajari dengan seksama,termasuk dalam setiap pertemuan pendapat ini dikemukakan ternyata Mentoknya di si pengambil kebijakan karena birokrasi yang terlalu berbelit dan aturan yang tak Lazim,Padahal dulu sangat Akrab dg jorgan "Demi Untuk Kepentingan Rayat", Tak mungkin si petani menungu sampai datangnya suatu kepastian yang diharapkan kegiatan yang sebelumnya telah kita sodorkan sebagai Penyuluhnya di lapangan, mereka butuh penghasilan tetap bak roda yang beputar, tak mungkin menunggu sampai kebijakan itu lahir dr mulut si penguasa...
Inilah sebagian kecil dampak Negatif Otonomi daerah yg Efeknya bersentuhan langsung dengan kelangsungan hidup masyarakat banyak, Khususnya petani, Pengambil kebijakan memang dituntut sedikit agak lebih ARIF, Bukan hanya peduli saat mau menJABAT saja.