Aku sungguh geli. Tiba-tiba Malam yang giginya tinggal satu itu tertawa layaknya peri. Lalu ia bercerita padaku, tentang mimpi-mimpinya yang sudah habis diborong temanku, Senja yang egois.
Aku sungguh geli. Tiba-tiba Malam yang giginya tinggal satu itu tertawa layaknya peri. Lalu ia bercerita padaku, tentang mimpi-mimpinya yang sudah habis diborong temanku, Senja yang egois.