“Aku datang, Rick. Kangenku nyaris tak bisa kutahan” katamu usai pengait payung kau lepas, lalu mengembang dan tubuh kita terbebas dari bidikan sepasukan rintik hujan. Kerlingan matamu riang, ditingkahi muka lucu seperti bayi yang belajar bergumam. Aku bingung, mematung bimbang di perempatan jalan.