Tes Turing sendiri adalah sebuah ide yang dicetuskan oleh Bapak Komputer Alan Turing, untuk menguji apakah komputer atau mesin dapat berpikir layaknya manusia. Ide ini memiliki akarnya pada Filsafat Modern lewat pemikiran Rene Descartes yang menyatakan kemampuan berpikir sebagai komponen paling utama yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya, termasuk mesin. "Cogito Ergo Sum", aku berpikir maka aku ada.
Untuk mengetes apakah sebuah komputer atau mesin dapat memiliki kemampuan berpikir atau tidak, Turing mengajukan permainan sederhana. Seorang penilai berhadapan dengan dua narasumber yang berada di ruang yang berbeda. Mereka hanya dihubungkan oleh sebuah monitor dimana si penilai hanya dapat berinteraksi dengan keduanya melalui teks. Narasumber pertama adalah robot yang berpura-pura menyerupai manusia, sedang yang kedua adalah manusia sebenarnya. Kedua narasumber ini akan berinteraksi dengan si penilai yang akan menentukan apakah lawan bicaranya manusia ataukah mesin.