Saya sempat meninggalkan komen disana, saya bilang, bersyukur adalah salah satu cara (atau mungkin satu-satunya ya?) agar kita dapat mensyukuri apapun yang ada pada kita.
Tapi toh disitu dikatakan bahwa sifat dasar manusia adalah suka berkeluh-kesah. Maka tidak mungkin kita bisa menghilangkan sama sekali sifat keluh-kesah ini. Bahkan, kalau tidak ada keluh-kesah, mungkin, kita tak ada dorongan untuk berdoa. Lalu bagaimana seharusnya?
Seorang teman mengatakan, kalau kita suatu waktu ditimpa musibah dan kita "harus" berkeluh-kesah, berkeluh-kesahlah secara wajar. Tapi dengan catatan, jika kemudian kita tahu apa hikmah dibalik musibah itu tadi, maka kita harus fair terhadap tuhan. Kita harus cabut keluh-kesah kita sebelumnya dan kita ganti dengan terima-kasih (baca: syukur) yang teramat banyak, karena kita sudah salah sangka terhadap tuhan.
So, anda siap berkeluh-kesah?