Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Pak Lurah-Pak Walikota, Kenapa Gak Hari Lain Aja Sih?

6 Desember 2011   01:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:47 119 0
Senin depan, tanggal 19 Desember 2011, di tempat saya akan diselenggarakan foto untuk pembuatan KTP Elektronik (e-KTP). Kabar itu saya dapatkan dari sms adik ipar saya. Kebetulan, tempat tinggal saya yang sekarang berbeda dengan alamat yang tertera di KTP. Lain kabupaten. Tentu saja, saya menyambut baik program pemerintah ini. Tapi yang menjadi masalah bagi saya adalah waktunya yang tidak tepat. Bayangkan saja, hari Senin! Waktunya juga dibatasi hanya dari jam 08.00 sampai jam 12.00 siang. Bagi mereka yang merupakan pekerja freelance mungkin bukan menjadi masalah besar, karena kerjaan bisa dipending sementara waktu. Atau bagi mereka yang pekerja shift, bisa disiasati dengan tukar shift atau tukar off. Tapi bagi saya yang non-shift, penempatan waktu ini cukup merepotkan saya. Hari Senin, yang notabene pekerjaan lagi banyak-banyaknya, yang tidak memungkinkan bagi saya mengajukan izin meninggalkan kantor. Apalagi pekerjaan saya adalah bidang pelayanan, yang kalau ditinggal sebentar saja antrian bisa mengular. Yang bikin gregetan lagi waktu yang cuma dibatasi empat jam! Emang bisa ngurusi orang se-kabupaten hanya dalam waktu sesingkat itu? Apalagi -katanya- cuma satu hari itu tok! Padahal di tempat lain saya tahu sampai berhari-hari untuk foto saja. Pak Lurah-Pak Walikota, kalau saya boleh ngasih saran bukankah lebih baik kegiatan-kegiatan semacam ini dilaksanakan pada hari-hari yang lumayan senggang saja. Pak Lurah-Pak Walikota, hari Sabtu atau Minggu adalah pilihan yang saya pikir cukup mewakili semua elemen masyarakat. Dan kalau bisa Pak Lurah-Pak Walikota, waktunya juga diperpanjang sampai jam 16.00 atau jam 17.00. Pak Lurah-Pak Walikota, kenapa harus hari Senin sih? Kenapa gak hari lain aja? Ah,

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun