Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kuatrin Bisu

1 November 2011   04:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:12 205 0
Setiap saat adalah hari-hari penantian
Selalu ada sajak-sajak rindu
Lembut, perlahan,
menyentuh, merengkuh setiap nadi-nadi kita
     yang kaku

Setiap langkah jadi beku, ragu-ragu
Selalu coba menari tapi terhenti
Patah, kau tak akan sadari
Di depanmu, aku, selalu

Setiap bait tersublim, kosong, lalu hilang
Selalu tanpa makna ia terbuang
Manusia bicara sajak-sajak tentang
Sampai sekarang aku tetap tak bilang


Pebruari, 2005

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun